SOLOPOS.COM - Donald Trump. (JIBI/Reuters/David Becker)

Trump lebih memilih pelaku serangan New York dihukum mati alih-alih dipenjara di Guantanamo.

Solopos.com, NEW YORK – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyerukan bahwa Sayfullo Saipov harus dihukum mati atas perbuataannya. Imigran asal Uzbekiztan ini didakwa membunuh delapan orang dengan cara menabrakkan truk sewaannya ke jalur sepeda di New York City, AS harus dihukum mati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tersangka bernama Sayfullo Saipov itu mengaku kepada penyidik bahwa dia terinspirasi oleh video ISIS dan sudah merencanakan serangan sejak setahun silam. (Baca Juga: Teroris New York Mengaku Tak Menyesal)

Saipov, 29, mengaku perbuatannya mulia dan sempat meminta izin untuk mengibarkan bendera ISIS di kamar rumah sakit di mana dia dirawat setelah dilumpuhkan polisi.

Trump sudah menyatakan akan mengirimkan Saipov ke penjara militer Teluk Guantanamo di Kuba. Belakangan dia menyatakan langkah itu terlalu rumit. (Baca Juga: Trump Sebut Pelaku Teror New York Gila)

“Akan senang mengirimkan teroris NYC [New York] ke Guantanamo namun secara statistik proses semacam itu membutuhkan waktu lama dalam melewati sistem federal,” cuit Trump dalam Twitter, Kamis (3/11/2017).

“Adalah juga pantas membuat dia tetap di dalam negeri karena kejahatan mengerikan yang dia lakukan. Mesti gerak cepat. HUKUMAN MATI!” imbuhnya di cuitan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya