Bangkok–Sedikitnya sebelas orang cedera akibat terkena serpihan granat di Bangkok, Thailand, Minggu (25/4) malam. Serangan granat tersebut terjadi di dekat kediaman mantan Perdana Menteri (PM) Thailand, Banharn Silpa-archa.
Banharn dikenal sebagai tokoh berpengaruh pada pemerintahan koalisi PM Abhisit Vejjajiva. Warga sipil dan tiga petugas kepolisian yang berjaga di rumah Banharn ikut menjadi korban. Banharn mengatakan, pelaku serangan mengendarai sepeda motor. Mereka melempar granat ke arah tempat tinggalnya, tetapi meleset. Kediaman Banharn juga menjadi target serangan saat serangan granat terjadi Maret lalu.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Seperti dikutip dari laman stasiun televisi ABC News, di kota Chiang Mai, di mana dukungan bagi mantan PM Thaksin Shinawatra masih kuat, suatu serangan granat juga dilaporkan terjadi di bangunan kantor pusat kepolisian. Tidak ada korban dalam peristiwa di Chiang Mai.
Banharn menyebut serangan di rumahnya merupakan ancaman. Demonstran anti-pemerintah menuntut partai Chart Thai Pattana yang diketuai saudara Banharn, Chumpol Silpa-archa, mengundurkan diri dari pemerintahan koalisi yang berkuasa.
Serangan ini terjadi di tengah ketegangan politik di Bangkok di mana demonstran anti-pemerintah, yang sebagian besar pendukung Thaksin, menduduki distrik komersial utama di kota Bangkok. Mereka menuntut agar Abhisit membubarkan parlemen.
vivanews/ tiw