SOLOPOS.COM - Ketegangan Jl. Marina Raya, luar pagar Gereja Holy Stadium dan kompleks sekolah Terang Bangsa, Kota Semarang saat terteror benda diduga bom, Jumat (15/7/2016) sore. (Imam Yuda S./JIBI/Semarangpos.com)

Teror bom yang terjadi di Gereja Holy Stadium, coba diredam pemberitaannya oleh Jemaat Kristen Indonesia (JKI) Injil Kerajaan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Jemaat Kristen Indonesia (JKI) Injil Kerajaan selaku “sinode” Gereja Holy Stadium Semarang berharap kabar terkait penemuan benda mencurigakan yang diduga bom di depan kompleks gereja itu, Jumat (15/7/2016), tak dibesar-besarkan. Meski pun insiden itu diyakini menimbulkan kecemasan terhadap para jemaatnya yang ingin beribadat, pihak gereja ingin segera melupakan peristiwa tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Untuk apa dibesar-besarkan, toh benda itu terbukti bukan bom seperti yang dikhawatirkan. Kalau memang bom enggak apa-apa dikhawatirkan,” ujar pejabat humas Gereja JKI Injil Kerajaan Holy Stadium, Stephanusmae, saat dijumpai Semarangpos.com di lokasi kejadian, Jumat.

Sebelumnya, sebuah benda yang diduga bom ditemukan di depan Gereja Holy Stadium yang bersebelahan dengan kompleks sekolahan Terang Bangsa di Jl Marina Raya, Kota Semarang yang juga dikelola JKI Injil Kerajaan, Jumat siang. Benda yang diduga bom itu kali pertama ditemukan oleh Sugiyarto, 39, warga Purwodadi, Grobogan yang bekerja di proyek pembangunan di kompleks rumah peribadatan itu.

Sugiyarto pun langsung melaporkan penemuan itu kepada pihak keamanan setempat yang melanjutkan kepada pihak Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Semarang. Polisi yang mendengar laporan itu langsung menurunkan tim Jihandak Gegana dari Brimob Polda Jateng. Tim Jihandak yang turun ke lapangan itu langsung mengamankan benda mencurigakan yang diduga bom itu dengan cara meledakannya.

Setelah dilakukan evaluasi atas sisa ledakan, diketahui benda itu bukanlah bom melainkan sebuah baterai mobil-mobilan remote control (RC) dengan kabel terurai dan direkatkan dengan sebuah alat pengukur waktu dengan lakban. Meskipun tidak ditemukan unsur bahan peledak, pihak Polrestabes tetap melakukan penyelidikan terhadap benda tersebut. Ada dugaan benda yang menyerupai bom itu sengaja diletakan untuk meneror atau menakut-nakuti warga sekitar maupun jemaat Gereja Holy Stadium.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya