SOLOPOS.COM - Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) bersiap mengamankan barang mencurigakan di lokasi ditemukannya bom rakitan di kawasan pasar Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (27/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara-Anis Efizudin)

Teror bom di Magelang terungkap, pelakunya yang diduga sakit hati dengan salah satu pengurus pondok pesantren (Ponpes) ditangkap.

Semarangpos.com, SEMARANG –  Polisi menangkap Haris Fauzi, 42, dengan tuduhan menebar teror bom di Magelang. Ia diduga berniat meletakan bom di depan Pondok Pesantren (Ponpes) Asrama Perguruan Islam (API), Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng).

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Sebelumnya, bom yang diletakkan di dalam tas perempuan berwarna cokelat muda itu ditemukan penjual satai di depan Apotek Perintis Farma di Jl. Pahlawan No. 83, Tegalrejo, Magelang, 27 Desember 2016 sekitar pukul 05.00 WIB. Siang harinya, tas berisi bubuk mesiu, alat pencatat waktu atau timer, serta kabel itu diledakkan Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Polda Jateng.

Ekspedisi Mudik 2024

Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengungkap bahwa pemilik tas itu adalah Haris. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua RT di wilayahnya, RT 004/RW 002, Dusun Krajan, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jateng itu ditangkap aparat gabungan Polres Kabupaten Magelang di Jl. Raya Kopeng-Magelang, Magelang, Selasa (4/1/2017) siang sekitar pukul 11.00 WIB.

Berdasarkan informasi yang diterima Semarangpos.com, Kamis (5/1/2016), pelaku sebenarnya berniat meletakan tas berisi bom itu di depan Ponpes Asrama Perguruan Islam (API) pimpinan Gus Yusup. Hal itu dilakukan supaya tidak ada lagi santri yang ingin mendaftar di pesantren tersebut.

Keinginan tersangka itu dilatarbelakangi rasa sakit hati kepada Gus Yusup. Ia mengaku sudah sejak lama mengabdi kepada Gus Yusup tetapi tak dihargai. Bahkan, saat mencalonkan diri menjadi anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pelaku tak mendapat dukungan dari Gus Yusup.

Hal itu membuatnya bergabung ke partai lain, yakni PDI Perjuangan. Namun, setelah pindah partai, pelaku masih merasa diganggu oleh Gus Yusup. Ia bahkan mengaku pernah dituding Gus Yusup sebagai antek partai komunis.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Djarod Padakova, belum mau berbicara banyak terkait motif pelaku menebar teror bom itu. Namun, ia juga tidak menampik jika alasan pelaku melakukan teror itu karena dilatarbelakangi rasa sakit hati.

“Nanti dulu, kami masih mendalami motif pelaku yang sebenarnya. Toh, dia juga baru ketangkap kemarin [Rabu] siang, jadi masih diperiksa secara intensif. Nanti setelah ada informasi pasti akan kami beberkan,” ujar Djarod saat dihubungi Semarangpos.com, Kamis siang.

Selain masih enggan membeberkan secara pasti motif di balik tindakan tersangka itu, Djarod juga belum bisa memastikan jika Haris merupakan salah satu anggota organisasi radikal yang acap menebar teror di Tanah Air.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya