SOLOPOS.COM - Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) bersiap mengamankan barang mencurigakan di lokasi ditemukannya bom rakitan di kawasan pasar Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (27/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara-Anis Efizudin)

Teror bom, beberapa kali mengancam wilayah Jateng.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol. Condro Kirono, mengimbau eksekutif pemerintah daerah di Jateng memperbanyak memperbanyak kamera pemantau circuit closed television (CCTV) di wilayah masing-masing. Seruan itu disampaikan Kapolda  menyusul teror bom di Magelang, Jateng, Selasa (27/12/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat itu, sebuah tas perempuan berwarna cokelat muda yang diduga berisi bom ditemukan warga di depan apotek. Tas yang berisi bubuk mercon, alat penghitung waktu, kabel, dan selembar kertas bertuliskan huruf Arab itu akhirnya diledakkan oleh Tim Penjinak Bahan Peladak (Jihandak) Polda Jateng.

Hingga kini, Polda masih belum mengetahui pemilik tas yang diduga berisi bom itu. Kapolda mengaku kesulitan menemukan pelaku karena tak adanya rekaman kamera pemantau atau CCTV di lokasi kejadian.

“Apotek itu [tempat tas yang diduga bom diletakan] memang memiliki CCTV. Tapi hanya terpasang di tempat parkir dan di dalam apotek,” ujar Kapolda saat dijumpai wartawan di Mapolda Jateng, Semarang, Kamis (29/12/2016).

Oleh karena itu, Kapolda pun menyarankan pihak pemerintah daerah maupun kota lebih banyak memasang CCTV di wilayahnya. Hal itu dilakukan guna lebih mengawasi lokasi-lokasi yang diduga rawan kejahatan.

“Kami mengimbau kepada pemerintah daerah agar memperbanyak memasang CCTV di wilayahnya, terutama di lokasi-lokasi yang rawan kejahatan atau yang kurang pengawasan. Supaya untuk melakukan pengawasan, terutama di titik-titik rawan lebih mudah,” tegas Condro.

Terkait kertas bertuliskan huruf Arab yang ditemukan di dalam tas yang diduga berisi bom itu Kapolda menyatakan masih dalam penyelidikan. Ia belum mau menyebutkan apakah pesan yang terkandung dalam tulisan itu. “Belum. Saat ini kami masih mempelajarinya bersama para ahli,” ujar Kapolda.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya