SOLOPOS.COM - Seorang warga Dusun Kembang, Desa Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, tengah mengambil air bersih di bak penampungan yang ada di desa tersebut, Jumat (30/9/2022). (Solopos.com-Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Meski musim kemarau tahun 2022 ini tergolong musim kemarau basah, masih saja ada warga di wilayah Jawa Tengah (Jateng) yang kekurangan air bersih. Salah satunya adalah warga di Dusun Kembang, Kelurahan Randuacir, Kota Salatiga, yang kekurangan air bersih pada musim kemarau tahun ini.

Bahkan, sudah sejak Agustus lalu warga Dusun Kembang, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, kesulitan mendapatkan air bersih. Hal itu disebabkan keringnya mata air atau sumur dan saluran air bersih dari PDAM yang tidak mengalir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi itu pun membuat warga setempat harus mencari air bersih yang jaraknya mencapai beberapa kilometer. Selain itu, warga juga menanti bantuan air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Seorang warga Dusun Kembang, Ita, mengatakan untuk mendapatkan air bersih dirinya mengandalkan bantuan yang dikirim ke bak penampunga. “Saya kalau mengambil air langsung ke bak penampungan karena di sana sudah dikirim bantuan air dan mengambilnya pakai jeriken,” ujar Ita kepada Solopos.com, Jumat (30/9/2022).

Ita mengaku jika tidak ada bantuan air, warga sekitar mencari kebutuhan air bersih hingga ke desa tetangga di sekitar lereng Gunung Merbabu, dengan menempuh jarak beberapa kilometer. “Padahal sumur yang saya miliki sudah dalam banget, tapi airnya sedikit,” ujarnya.

Baca juga: IPHI Kota Salatiga Studi Banding ke IPHI Karanganyar

Ita mengatakan sumur miliknya sebenarnya masih layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, saat musim kemarau airnya kerap tercampur lumpur karena mengalami pendangkalan.

Sumur Bor

Kondisi semacam ini pun jamak dialami warga Dusun Kembang setiap musim kemarau. Warga sebenarnya sudah mengantisipasi kondisi ini dengan membuat sumur bor, namun airnya masih belum keluar.

“Dulu pernah dibuat sumur bor sampai beberapa kali, tapi tidak jadi terus karena tidak ada airnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga, Wiryawan, membenarkan jika ada sejumlah wilayah di Desa Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, yang mengalami kekeringan dan sulit mendapat air bersih.

Baca juga: Waspada Kemarau Panjang, Krisis Air Bersih Ancam 300.000 Warga Boyolali

Menyikapi hal itu, pihaknya pun telah melakukan droping air bersih di empat lokasi pada RW 007 Kelurahan Randuacir. “Berdasarkan surat [permohonan] dari kelurahan, kami sudah droping dengan air bersih. Sementara ini ada empat lokasi [droping air bersih] di Desa Randuacir,” jelasnya.

Terpisah, Direktur PDAM Kota Salatiga, Samino, mengaku siap memberikan bantuan kepada masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih dengan memberikan bantuan droping air bersih. Caranya, masyarakat membuat surat permohonan lebih dulu ke BPBD Kota Salatiga yang akan diteruskan ke PDAM Kota Salatiga.

“Masyarakat bisa bersurat dari RT atau RW ke BPBD. Nanti, BPBD yang akan menghubungi PDAM unuk menyalurkan air bersih,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya