SOLOPOS.COM - Kompleks Rusunawa Sukoharjo di Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, pada Sabtu (15/4/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com Stories

Solopos.com, SUKOHARJO — Penghuni kompleks rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo kebanyakan merupakan pendatang dari luar daerah. Mereka kebanyakan adalah para pekerja pabrik.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Saat Solopos Solopos.com mendatangi rusunawa tersebut, Sabtu (15/4/2023), empat ibu-ibu berdaster modis dengan sapuan gincu dibibir menyapa ramah. Dalam perbincangan di bawah pohon rindang, mereka menceritakan rata-rata warga rusunawa berasal dari luar kota seperti Pacitan, Gunung Kidul, Kebumen, Jawa Timur hingga daerah lain.

Mereka biasanya saling mendapat informasi dengan kabar harian dari mulut ke mulut karena bekerja dalam satu pabrik yang sama. Dari enam blok alfabetis, dua blok yakni Blok C dan E dikhususkan bagi pekerja pabrik PT Sritex. Sementara blok lainnya disewakan bebas bagi warga yang telah berkeluarga.

Untuk bisa ditinggal di Rusunawa Joho, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi di antaranya surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). Calon penghuni juga wajib menunjukkan buku nikah maupun surat cerai, hingga surat dari kelurahan/desa yang menyatakan belum memiliki rumah.

Harga sewa setiap unit rusunawa  dipatok berbeda-beda, hal itu tergantung dari lokasi lantai unit berada. “Tergantung lokasi, semakin tinggi semakin murah. Lantai I dan basement per bulannya Rp100.000/bulan, di lantai II Rp75.000/bulan dan lantai III Rp50.00/bulan,” jelas Yuni, pekerja PT Sritex yang menjadi salah satu dari empat rombongan ibu-ibu yang nongkrong di kompleks rusunawa tersebut.

Biaya sewa tersebut terpisah dari biaya listrik dan air yang jumlahnya tergantung pemakaian di masing-masing kamar. Biaya listrik dan air ada yang hanya membayar Rp150.000/bulan ada pula yang membayar sampai Rp300.000/bulan.

Dengan sejumlah harga tersebut mereka mendapatkan fasilitas kamar kosong dengan luas sekitar enam meter persegi . Di dalamnya mereka mendapat ruang tengah, dapur beserta wastafel, kamar mandi dan balkon untuk menjemur.

Perempuan yang telah menghuni Rusunawa sejak 2020 itu lebih memilih membeli makanan di luar dibandingkan memasak karena peralatan memasaknya yang tak komplet. Selain itu dia mengaku tak sempat memasak di sela kesibukannya bekerja.

Di sisi lain keberadaan warung yang berjajar di dekat kompleks rusunawa hingga kantin memudahkan warga seperti Yuni yang tak sempat memasak. Mereka dengan mudah memiliki makanan sehari-hari atau sekadar jajan di warung dan kantin tersebut.

Enakan di Rusunawa Ketimbang Indekos

Warga lainnya, Yayuk, mengaku tinggal di rusunawa cukup membantunya. Wanita yang sudah empat tahun tinggal di rumah tumpuk itu bisa menekan pengeluaran ketimbang tinggal di tempat indekos yang biayanya lebih mahal. Saat ini sewa indekos paling murah rata-rata Rp300.000/bulan dengan fasilitas yang jauh lebih minim dibandingkan di rusunawa.

“Mending di sini, kalau di indekos Rp300.000/bulan hanya mendapat fasilitas kamar. Kamar mandi di luar dan tidak bisa memasak karena tidak ada dapur,” ujar ibu rumah tangga yang punya usaha menjahit di rumah itu.

Jika ada kerusakan fasilitas dan lainnya, respons pengelola rusunawa cukup cepat. Di setiap blok ada ketua yang akan mengkomunikasikan persoalan terkait fasilitas umum ke dinas terkait yang mengelola rusunawa. Selain itu petugas kebersihan juga tersedia untuk bagian luar kamar dan fasilitas umum.

Kendati demikian, tak jarang mereka menuturkan ada tikus yang wara-wiri mengingat lokasinya yang berada dekat dengan persawahan. Bagi warga yang tinggal dilantai tertinggi mereka harus naik turun tangga setiap hari yang bagi sebagian orang menjadi tantangan.

Tangga dibuat cukup aman untuk anak-anak. Selain itu banyak ruang terbuka yang bisa digunakan anak-anak bermain seperti di bagian tengah kompleks yang mereka duduki tersebut.

Sementara keamanan rusunawa, menurut mereka cukup terjamin. Hanya sesekali ada mantol alias jas hujan yang hilang, entah karena dicuri atau terbawa angin. Namun secara umum, tidak ada masalah keamanan di rusunawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya