Ternyata Segini Pendapatan Pemulung di CFS Wonogiri per Pekannya

Solopos.com, WONOGIRI — Seluruh tempat sampah yang disediakan petugas kebersihan di gelaran car free sunday (CFS) Wonogiri selalu membeludak. Hingga sekarang, terdapat sekitar empat tong sampah di area Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri.

Volume sampah yang dihasilkan saat CFS Wonogiri berkisar 1,5-2 meter kubik. Volume sebanyak itu hanya perlu diangkut dengan satu kendaraan roda tiga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mayoritas sampah yang dihasilkan saat CFS Wonogiri berjenis anorganik. Keberadaan sampah anorganik dinilai menjadi berkah bagi pemulung di area CFS.

Salah seorang pemungut sampah di CFS Wonogiri, Sartika, 46, mengaku berkeliling mencari sampah anorganik, Minggu (3/7/2022). Hasil memungut sampah, Sartika memperoleh pendapatan Rp300.000-Rp450.000 per pekan.

Pendapatan itu dibagi dengan adiknya yang juga bekerja sebagai pemulung di CFS Wonogiri.

Baca Juga: Dinilai Belum Berkontribusi di CFS Wonogiri, Ini Jawaban Karang Taruna

“Nanti saya kumpulkan di rumah. Kalau sudah penuh satu gerobak, baru ditimbang ke tempat penjual rongsok. Lumayan, kertas per kg itu senilai Rp2.000, cup [cangkir] plastik per kg senilai Rp3.500, dan kertas dupleks senilai Rp1.500 per kg,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonogiri, Waris Kadarwanto, mengatakan petugas kebersihan yang diterjunkan saat CFS mencapai lima petugas. Mereka bertugas menyisir dan membersihkan area CFS dari sampah.

Dari hasil penyisiran dan pembersihannya, sedikitnya 1,5-2 meter kubik sampah telah dihasilkan. Mayoritas sampah di CFS Wonogiri berjenis anorganik.

Baca Juga: CFS Wonogiri Terapkan Zonasi per Minggu 17 Juli, Ini Konsep Barunya

“Karenanya sampah itu justru menjadi rejeki bagi sebagian orang. Sampah-sampah anorganik itu dikumpulkan dan dijual kembali,” kata Waris, sat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Selasa (19/7/2022).