SOLOPOS.COM - Pembongkaran atap Gedung Giri Cahaya Wonogiri, Kamis (9/6/20220. Gedung Giri Cahaya akan diubah menjadi MPP Kabupaten Wonogiri. Pembangunan ditargetkan selesai pada 2022. (Solopos.com/Lutfi Sobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Pembongkaran Gedung Giri Cahaya di Kabupaten Wonogiri menelan anggaran senilai Rp150 juta. Anggaran tersebut bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

Hal itu diketahui dari situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Wonogiri. Setelah melalui sejumlah tahapan tender, kontrak pembongkaran ditandatangani, Selasa (7/6/2022) dan berlaku hingga, Senin (13/6/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemkab Wonogiri menggunakan jasa perusahaan Braja Adi Perkasa saat mengerjakan konstruksi pembongkaran tersebut.

Sebagaimana diketahui, Gedung Giri Cahaya yang dibongkar bakal diganti Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Wonogiri. Selain berfungsi sebagai MPP, gedung itu juga digunakan membikin prasarana kota kreatif dengan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri selaku pemilik aset.

Kepala Disporapar Wonogiri, Haryanto, mengatakan pembongkaran Gedung Giri Cahaya telah dilakukan sesuai rencana. Pembongkaran direncanakan sudah rampung di akhir Juni 2022.

Baca Juga: Mengenang Kejayaan Masa Lalu Gedung Giri Cahaya Wonogiri

“Sedangkan pembangunannya dimulai Juli 2022 dengan waktu pengerjaan 5,5 bulan,” katanya.

Haryanto mengatakan gedung MPP terdiri dari dua lantai. Lantai I digunakan untuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Sedangkan lantai II dibagi dua OPD, yaitu Disporapar dan Dinas Koperasi Usaha Kecil Mengenag dan Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag).

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Bupati Jekek, mengatakan, detail engineering design (DED) pembangunan MPP yang menelan dana senilai Rp14 miliar dari APBD sudah jadi sejak, Selasa (7/6/2022).

Baca Juga: Mal Pelayanan Publik Dibangun di Wonogiri, Ini Masukan Bupati Jekek

Dalam perkembangannya terdapat revisi DED, yakni terletak pada penambahan ruang terbuka hijau (RTH). Penambahan itu justru merupakan bentuk efisiensi anggaran karena kebutuhannya diperkirakan kurang dari Rp14 miliar.

“Sebelumnya desainnya kering,” ucap Jekek saat ditemui di kompleks Setda Kabupaten Wonogiri, Rabu (8/6/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya