SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, JOGJA-Penyebab anak merasa kesulitan mengikuti pelajaran matematika tidak hanya disebabkan kurangnya kreativitas guru pengampu. Pola pendidikan yang diterima guru semasa kuliah pun ternyata menjadi penyumbang persoalan.

Pakar Matematika Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, YG. Hartono menilai guru matematika di Indonesia kurang kreatif sehingga mengakibatkan siswa merasa bosan. Kendati demikian, Hartono pun memaklumi. Sebab hampir semua guru matematika di Indonesia kurang memiliki landasan teori yang kuat. Adapun, rata-rata guru di negara-negara Eropa memiliki landasan kuat pada teori matematika.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

“Para guru di negara-negara Eropa selalu berangkat dari teori lebih dulu, baru kemudian mendalami tentang teori pengajaran atau pedagogi,” jelas Seminar Nasional Peran Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Pembangunan Nasional, Sabtu (13/9/2014).

Selama kuliah, kata dia, calon guru di Indonesia mempelajari teori dan pedagogi secara bersamaan. Akibatnya, pengetahuan mengenai teori maupun pedagogik guru lokal mengenai kajiannya lebih sedikit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya