SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, MUNICH</strong> – 20 Mei 1998. Itu merupakan hari yang tak terlupakan bagi Jupp Heynckes. Pelatih berusia 72 tahun tersebut mengalami peristiwa manis membawa Real Madrid merengkuh septima alias gelar ketujuh mereka di <a href="http://bola.solopos.com/read/20180424/498/912488/thomas-muller-incar-rekor-di-liga-champions">Liga Champions</a>.</p><p>Titel ini diperoleh Madrid setelah mengalahkan Juventus 1-0 pada babak final di Amsterdam Arena. Septima itu terasa sangat istimewa. Sebab tim berjuluk Los Blancos itu sudah menunggunya sejak 1966 alias 32 tahun lamanya. Ironisnya, kebersamaan Heynckes dengan Madrid hanya seumur jagung. Dia dilengserkan dari jabatannya karena performa jeblok Madrid di kancah domestik.</p><p>Setelah dua dekade berlalu, Heynckes belum melupakan kenangan di Amsterdam bersama <a href="http://bola.solopos.com/read/20180424/498/912467/liga-champions-hati-hati-madrid-james-rodriguez-sedang-garang">Madrid.</a> Ingatannya bahkan semakin jelas sebelum dirinya mendampingi Bayern Munchen bertemu Madrid pada leg pertama semifinal Liga Champions di Allianz Stadium, Munich, Kamis (26/4/2018) pukul 01.45 WIB.</p><p>&ldquo;Saya mempunyai beberapa memori manis di Liga Champions, contohnya pada 1998, di Amsterdam, melawan Juventus. Itu perasaan fantastis ketika peluit akhir berbunyi dan Real Madrid menjadi juara Eropa untuk kali pertama sejak 32 tahun,&rdquo; tutur Heynckes dalam wawancaranya dengan <em>Uefa.com</em>, Selasa (24/4).</p><p>Sejak meninggalkan kursi Madrid, gairah pelatih berjuluk Osram tersebut nyatanya tak pernah padam. Ia bahkan beberapa kali sukses menaklukan mantan klubnya tersebut, yakni bersama Athletic Bilbao dan Bayern. <a href="http://bola.solopos.com/read/20180425/498/912499/liga-champions-zidane-punya-rekor-bagus-lawan-munchen">Zinedine Zidane</a> pun bakal menjadi pelatih Madrid ketujuh yang dihadapinya, setelah Luis Molowny, Benito Floro, Vicente Del Bosque, Jorge Valdano, Arsenio Iglesias, hingga Jose Mourinho.</p><p>Heynckes menggenggam empat kemenangan dan hanya menelan tiga kekalahan dalam sembilan pertemuan melawan El Real setelah 1998. Termasuk saat Bayern menyingkirkan Madrid besutan Mourinho dengan agregat 6-4 pada semifinal Liga Champions 2011/2012.</p><p>Heynckes bisa saja kembali membuat mantan klubnya itu menderita musim ini. Madrid memang tak bisa dipandang sebelah mata di bawah arahan Zidane. Los Blancos menyabet gelar undecima (ke-11) dan duodecima (ke-12) mereka di Liga Champions bersama pelatih berkepala plontos itu.</p><p>Namun insting Heynckes mengatakan Bayern bakal menyingkirkan Madrid di semifinal kali ini. Dengan pengalamannya, Heynckes bisa membawa Die Roten menggagalkan ambisi Los Blancos meraih hattrick juara Liga Champions menyamai rekor klub mereka pada 1973/1974, 1974/1975, dan 1975/1976.</p><p>"Saya pernah bertemu dengan pelatih-pelatih fantastis, seperti Johan Cruyff dan Marcelo Lippi. Saya sangat menyukai gaya permainan Real madrid di bawah Zinedine Zidane. Menurutku tidak ada favorit, namun saya punya perasaan bagus," ujarnya.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya