SOLOPOS.COM - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA—Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan tidak diundang dalam sidang isbat penentuan awal Ramadan 1443 H pada Jumat (1/4/2022) lalu. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menegaskan kehadiran anggota Majelis Tajrih dan Tajdid Muhammadiyah Sriyatin Siddiq di sidang isbat tak mewakili Muhammadiyah secara organisasi.

“Karena tidak ada undangan dan tidak ada surat tugas, keikutsertaan Sriyatin tidak mewakili dan tidak merupakan representasi resmi PP Muhammadiyah,” ujar Abdul Mu’ti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (4/4/2022), seperti dilansir dari Antara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, PP Muhammadiyah mengaku tidak menerima undangan dari Kementerian Agama saat sidang isbat penetapan awal Ramadan yang digelar pada Jumat (1/4). Namun Kemenag menyatakan sidang isbat diikuti sejumlah ormas keagamaan termasuk NU dan Muhammadiyah.

Baca Juga: Kapan Sidang Isbat Puasa Ramadan 2022 Digelar? Ini Jadwal dari Kemenag

Ketidaksertaan Muhammadiyah itu disampaikan Abdul Mu’ti dan menyatakan bahwa pihaknya tak menerima surat apa pun dari Kemenag kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menghadiri sidang isbat.

Mu’ti mengatakan prosedur di Muhammadiyah semua yang mewakili PP Muhammadiyah di forum resmi harus membawa surat tugas resmi dari PP Muhammadiyah/Majelis sesuai surat undangan demi tertib administrasi.

Ia justru mendapatkan informasi adanya surat Kemenag kepada Kepala Pengadilan Agama Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 21 Maret. Adapun isi suratnya menugaskan Sriyatin untuk menghadiri sidang isbat. Surat tidak ditujukan langsung kepada PP Muhammadiyah.

Baca Juga: Awal Puasa Ramadan 2022 Tak Sama? Ini Beda Metode NU dan Muhammadiyah

“Jadi kehadiran beliau [Sriyatin] dalam sidang isbat tidak mewakili PP Muhammadiyah,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) memastikan sidang isbat awal Ramadan 1443 H diikuti perwakilan ormas Islam, termasuk NU dan Muhammadiyah.

“Sejumlah perwakilan ormas Islam mengikuti sidang isbat awal Ramadan 1443 H, termasuk NU dan Muhammadiyah,” kata Adib.

Baca Jugha: Sering Beda Awal Puasa dan Lebaran, Ini Perbedaan NU dan Muhammadiyah

Menurut Adib, sebagaimana biasanya, sidang isbat mengundang perwakilan ormas Islam, duta besar negara sahabat, LAPAN, BRIN, BMKG, dan juga Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag. Hanya, karena pandemi, sidang digelar hybrid, ada yang mengikuti secara luring dan daring.

Lembaga Falakiyah NU yang diwakili H. Abd. Salam Nawawi dan Sriyatin Siddiq dari Majelis Tarjih Muhammadiyah mengikuti secara daring. Sedangkan Syarif Ahmad Hakim dari Persis mengikuti secara luring di Auditorium HM Rasjidi Kemenag

Sebelum menetapkan awal Ramadan, kata dia, Menag selaku pimpinan sidang telah meminta pertimbangan dari berbagai ormas Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya