SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas pemadam kebakaran. (Reuters)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP & Damkar) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah berusaha merespons setiap musibah kebakaran. Petugas Damkar Sragen berupaya terjun ke lokasi dalam waktu maksimal 15 menit setelah menerima laporan.

Namun, keterlambatan dalam penyampaian laporan kepada petugas terkadang masih saja terjadi hingga membuat penanganan kebakaran sedikit terlambat. Belum semua warga memahami bagaimana caranya melapor ke Dinas Satpol PP dan Damkar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan ternyata, ada kesalahan persepsi sehingga warga ragu segera melaporkan setiap terjadinya kebakaran kepada petugas. Sebagian warga mengira harus membayar sejumlah uang jika meminta tolong kepada petugas damkar.

Ekspedisi Mudik 2024

Di Lereng Merapi Daerah Klaten Ini Dilarang Teriak-Teriak Kalau Enggak Pengin Kesurupan

"Ada yang mengira bahwa meminta tolong petugas pemadam kebakaran itu harus membayar sejumlah uang. Ini fakta di lapangan. Belum lama ini, begitu kami selesai memadamkan api, ada yang berniat memberi kami uang. Itu jelas kami tolak karena memadamkan kebakaran sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami tanpa dipungut bayaran. Peristiwa itu pernah beberapa kali terjadi," papar Kasi Pemadam dan Penyelamatan, Dinas Satpol PP dan Damkar Sragen, Anton Sujarwo, kepada Solopos.com, Rabu (16/9/2020).

Fakta di lapangan itu, kata Anton, membuktikan warga belum sepenuhnya mengetahui bahwa meminta tolong untuk memadamkan kebakaran itu gratis.

Dampak

Dia tidak ingin gara-gara bingung memikirkan biaya, warga justru terlambat bahkan tidak melaporkan adanya musibah kebakaran. Padahal bila tidak segera tertangani, dampak kebakaran bisa meluas.

Mobil Mogok, Wanita Ini Dirampok dan Diperkosa di Depan Anak-Anaknya

Bukan hanya menangani musibah kebakaran, belum lama ini petugas dari Dinas Satpol PP dan Damkar Sragen juga menangani masalah sosial lain yakni mengevakuasi seekor kucing yang terperosok ke sumur. Peristiwa itu terjadi di Dukuh Duwet, RT 7, Desa Jembangan, Kecamatan Plupuh.

Pemilik rumah sebetulnya sudah bermaksud mengevakuasi kucing itu, namun usahanya tidak berhasil. Karena terus gagal, warga meminta tolong petugas dari Dinas Satpol PP dan Damkar.

"Sumur itu akhirnya bisa kami evakuasi dari dasar sumur dengan kedalaman kurang lebih 20 meter. Ini pengalaman pertama kami dalam mengevakuasi kucing dari dalam sumur," papar Anton Sujarwo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya