SOLOPOS.COM - Proses pencarian atau pengerukan luweng yang hilang di Dusun Joho Kidul, Desa Joho, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri belum lama ini. (Istimewa/Pemdes Joho)

Solopos.com, WONOGIRI - Dua mulut luweng di Desa Joho, Pracimantoro, Wonogiri, terus dicari karena dianggap bisa mengatasi banjir di wilayah tersebut. Padahal, ada banyak luweng di Desa Joho. Lantas kenapa mencari luweng yang sudah hilang?

Kepala Desa Joho, Samrawi, mengatakan jumlah luweng di desanya cukup banyak. Pasalnya, setiap dusun di desa tersebut mempunyai luweng. Namun, posisi atau tempatnya menyebar, ada yang berada di sekitar permukiman warga, pekarangan dan ladang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Yang pasti lokasinya berada di cekungan atau daerah paling rendah dari area sekitarnya. Adapun diameter mulut luweng bervariasi, mulai dari 50 centimeter hingga satu meter. Tergantung situasi dan kondisi awalnya. Lokasi luweng di setiap dusun juga bervariasi, ada yang langsung di permukiman, ada juga yang berjarak 500 meter dari permukiman.

Baca Juga: Sudah 10 Hari Mulut Luweng di Pracimantoro Wonogiri Belum Juga Ditemukan, Warga Tak Menyerah!

Dua mulut luweng yang sedang dicari ini merupakan luweng yang hilang dan tidak berfungsi. Hilang dan tidak berfungsinya kedua luweng ini lah yang dipercaya menyebabkan banjir, karena air tak bisa mengalir lagi ke situ.

"Sebenarnya luweng yang berfungsi di Joho itu banyak. Yang saat ini dicari itu kan yang hilang serta sudah tidak berfungsi dan menyebabkan banjir. Kalau luweng sudah ditemukan, otomatis air hujannya bisa cepat terserap dan tidak mengakibatkan banjir," kata Samrawi.

10 Hari

Pencarian mulut luweng di Desa Joho, Pracimantoro, Wonogiri, sendiri sudah memakan waktu hampir 10 hari yakni tepatnya dimulai sejak Jumat (5/2/2021). Pada Sabtu (13/2/2021), tim pencari berpindah lokasi lantaran sudah melakukan pengerukan cukup dalam namun tak ada tanda-tanda adanya luweng.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan masyarakat meyakini di lokasi itu dulu ada luweng dan saat ini tidak ada, namun dimungkinkan luweng itu tidak hilang. Kendati demikian, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan mulut luweng itu tidak nampak.

Baca Juga: Strategi Penanggulangannya Mantap! Kasus Covid-19 di Desa Ngroto Wonogiri Cuma 1

Bambang menjelaskan, ada dua kemungkinan yang menyebabkan mulut luweng tidak nampak dan menjadikan tidak berfungsi. Pertama, adanya sedimentasi luweng. Kedua, mulut luweng tertutup sampah.

"Biasanya sampah yang menutupi luweng itu berasal dari sisa hasil pertanian dan sampah dari rumah tangga. Selain itu, juga bisa guguran daun dari pohon di sekitarnya," kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya