SOLOPOS.COM - Foto Ki Nartosabdo. (dpad.jogjaprov.go.id)

Solopos.com, KLATEN — Kabupaten Klaten ternyata juga dikenal sebagai Kota Dalang. Julukan itu melengkapi Kabupaten Klaten yang dikenal sebagai Kota 1.000 umbul dan 1.000 candi.

Penyebutan Klaten sebagai kota dalang tentunya tak terlepas dari sosok Ki Narto Sabdo. Dalang kondang di Tanah Air itu lahir di Klaten, 25 Agustus 1925 dan meninggal dunia di Semarang, 7 Oktober 1985.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di Klaten terdapat patung guna mengenang jasa Ki Narto Sabdo. Meski sempat dikritik habis-habisan oleh pelaku seni, patung tersebut masih berdiri di persimpangan Jl. Merbabu dan Jl. Merapi.

Pemprov Jateng juga telah membangun patung Ki Narto Sabdo yang lahir dan dibesarkan di Klaten itu, yakni di kawasan Kota Lama Semarang. Patung itu dibangun di Jl. Pemuda yang berada tak jauh dari Alun-Alun Kota Semarang.

Klaten sebagai kota dalang juga bisa diketahui adanya kampung pengrawit di Desa Jombor, Kecamatan Ceper, Klaten. Di lokasi tersebut ditemukan banyak pengrawit dan perajin gamelan sejak beberapa dekade silam.

Baca Juga: Musisi Eka Gustiwana Terpesona dengan Gejog Lesung Barepan Klaten

“Zaman Ki Narto Sabdo masih [hidup], pengrawitnya itu banyak yang dari sini. Istilahnya, pengrawit inti. Di sini itu ada pernah ada 11 pengrawit dari dalang kondang Ki Narto Sabdo. Tahun 1995/1996 sudah mulai habis [sebagian besar meninggal dunia]. Tapi regenerasi pengrawit di sini tak ada [macet]. Soalnya, banyak kawula muda yang tak tertarik ke dunia karawitan di tengah temuan teknologi dan era modern,” kata Kepala Dusun (Kadus) I Desa Jombor, Kecamatan Ceper, Mulat Rochmiyanto, saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Jumat (7/1/2022).

Saat pandemi Covid-19, Klaten yang menjadi kota dalang turut berduka. Sebanyak tiga dalang meninggal dunia setelah terkonfirmasi Covid-19.

“Dari kalangan seniman juga ada yang terkonfirmasi Covid-19. Ada juga yang meninggal dunia. Tiga dalang di Klaten meninggal dunia setelah terkonfirmasi Covid-19. Masing-masing, Sardiyanto, Ki Gandung Sunarno, dan Ki Sutomo Pandoyo. Sedangkan seorang tokoh ketoprak yang meninggal dunia, yakni Pak Joko,” kata Ketua Harian Dewan Kesenian (Wankes) Klaten, F.X., Setyawan, kepada Solopos.com, Jumat (29/10/2021) pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya