Solopos.com, SOLO — Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, menyebut rata-rata kebutuhan per kapita setiap orang itu sekitar satu liter minyak goreng dalam sebulan.
“Kebutuhan per kapitanya per bulan satu orang itu satu liter. Minyak goreng curah maupun kemasan,” kata dia saat ditemui di Pasar Legi Solo, Selasa (12/4/2022).
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Baca Juga : Duh, 11 Industri Belum Distribusikan Minyak Goreng Subsidi
Heru memprediksi bakal ada kenaikan permintaan minyak goreng di Kota Solo, Jawa Tengah menjelang Lebaran. Hal ini disebabkan peningkatan konsumsi saat Lebaran dan geliat ekonomi setelah pelonggaran aktivitas.
Di satu sisi, harga minyak goreng di pasaran fluktuatif selama belum ada kepastian jaminan alokasi minyak goreng dari pemerintah pusat. Namun, ia menyebut bahwa dinasnya bersama Satgas Pangan Polresta Solo masih melakukan pemantauan ke pemasok minyak goreng di Solo setiap hari.
Baca Juga : Duh Kebangetan, Kemenperin Endus Ada Penyelewengan Migor Subsidi
Ada empat pemasok minyak goreng di Solo yang ditunjuk Kementerian Perdagangan. “Kami memastikan jumlah minyak goreng curah yang dikirim ke Solo terkendali. Selama itu [pasokan minyak goreng] belum [lancar], saya kira harganya fluktuatif. Tapi kalau ada kepastian jaminan alokasi dari pusat, minyak goreng curah Solo cukup. Pasti dengan sendirinya harga stabil [sesuai HET],” paparnya.
Berdasarkan data BPS Jateng, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan komoditas minyak dan kelapa adalah Rp12.120 pada 2018. Kemudian Rp11.631 pada 2019 dan Rp12.333 pada 2020. Selanjutnya Rp14.664 pada 2021.