Solopos.com, WONOGIRI — Konflik yang melibatkan perguruan silat terus berulang. Belum ada solusi permanen untuk mengatasi konflik yang terjadi sejak puluhan tahun itu. Terakhir konflik terjadi antara massa dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo (SH Winongo) di Wonogiri.
Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Aditia Mulya Ramdhani, yang tengah bertugas mencegah konflik menjadi korban penganiayaan hingga mengalami luka serius. Aditia tidak sadarkan diri dan dirawat di ICU RS dr. Oen Solo Baru, Sukoharjo.
Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo
”Kemungkinan besar dia [Aditia] dikira salah salah satu kelompok pendukung perguruan silat tertentu sehingga langsung dikeroyok. Apalagi saat bertugas menggenakan baju biasa bukan seragam dinas,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel saat menjenguk Aditia di RS dr. Oen Solo Baru, Kamis (9/5/2019).
Pada Rabu (8/5/2019) malam, ribuan anggota PSHT dari berbagai daerah datang ke Wonogiri. Informasi yang dihimpun Espos, massa PSHT disebut-sebut mencapai 5.000-7.000 orang. Mereka kebanyakan mengendarai sepeda motor. Sebagian dari mereka membawa pentungan dan beragam senjata. Mereka berasal dari Klaten, Sukoharjo, Solo, Sragen, Karanganyar, termasuk dari Magetan dan Pacitan, Jawa Timur.