SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota TNI membersihkan walet atau sedimen yang membuat aliran air tidak lancar, di Parangtritis, Kretek, Rabu (20/12/2017). (Foto istimewa)

Berbagai elemen masyarakat melakukan pembersihan walet atau sedimen yang membuat aliran air tidak lancar, di Parangtritis, Kretek

Harianjogja.com, BANTUL-–Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (Diperpautkan), Bantul bersama TNI dan kelompok tani, melakukan kegiatan pembersihan walet atau sedimen yang membuat aliran air tidak lancar, di Parangtritis, Kretek.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Dikatakan kepala Diperpautkan, Pulung Haryadi bahwa akibat aliran yang tidak lancar itu, setidaknya ada tiga sampai lima hektare sawah yang tergenang.

“Jadi air itu belum sampai surut, hujan datang tidak begitu deras saja sudah menambah volume air lagi jadi lahan pertanian tidak sampai surut sudah tergenang lagi,” kata Pulung, Rabu (20/12/2017).

Dikatakan olehnya kegiatan pembersihan saluran-saluran air atau drainase harus dengan kesadaran masyarakat atau petani agar tidak kembali lagi terjadi banjir atau persawahan yang tergenang.

Pulung juga mengatakan untuk program 2018 akan diprioritaskan pada yang terdampak bencana tersebut. Sebelumnya juga sudah ada pemberian bantuan bibit oleh Pemerintah Pusat.

Sebelumnya dikatakan analis data kecamatan Kretek, Suparyono, bahwa tidak hanya persawahan yang rusak, namun juga ada tanggul yang rusak, namun dia mengatakan para petani masih bersyukur.

“Kemarin bersyukur juga karena dampak yang ditimbulkan tidak cukup banyak, karena pertanian di daerah itu baru ditanami padi bukan bawang merah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya