SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan sektor perumahan (freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Minat generasi milenial Tanah Air dalam membeli rumah belum begitu besar. Ternyata ada beberapa alasan yang memicu milenial tak kunjung membeli rumah pertama mereka.

Direktur Consumer & Commercial Lending PT Bank Tabungan Negara Tbk. Hirwandi Gafar mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan BTN, alasan milenial belum membeli rumah pertama karena belum menemukan rumah yang tepat (28,6 persen), belum mampu secara finansial (24,9 persen).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemudian, belum mampu bayar DP (17 persen), belum mampu bayar KPR (10,4 persen), masih ada cicilan lain (10,44 persen), belum perlu (5,4 persen), dan belum terpikir (2,79 persen).

“Tentu ini yang perlu kami berikan solusinya kemudian termasuk belum mampu bayar DP,” ujarnya dalam webinar bertajuk Tren Properti Incaran Milenial, Cara Mudah Punya Rumah.

Baca juga: Inovator Muda Makin Peduli Lingkungan dan Utamakan Kolaborasi

Dia menjelaskan kemampuan rata-rata milenial dalam membeli hunian ini berkisar antara Rp200 juta hingga Rp400 juta dengan cara pembayaran masih didominasi melalui metode kredit.

“Persentase kepemilikan rumah milenial yang ingin punya rumah dan tidak ingin punya rumah ini masih banyak yang tidak punya rumah yaitu 64,9 persen dan yang punya rumah 35 persen,” beber Hirwandi.

Pangsa Pasar Meningkat

Dia menjelaskan selama pandemi, justru terjadi peningkatan pangsa pasar pembelian sektor properti oleh generasi milenial. Pangsa pasar generasi milenial berada di angka 60 persen lalu meningkat sejak era new normal atau kebiasaan baru menjadi 82,3 persen.

Baca juga: Sangat Diminati Konsumen, Ini Kriteria Rumah Sehat

Dari segi pembayaran, sekitar 49,8 persen generasi milenial masih memilih menggunakan metode tunai bertahap, sedangkan 50,2 persen lainnya memilih melakukan pembayaran rumah secara kredit.

“Nah ini bagaimana membantu milenial yang membeli tunai bertahap pun akan kita dorong secara kredit untuk membantu cashflow mereka juga,” ucapnya.

Lebih lanjut Hirwandi menguraikan kalangan milenial memilih rumah yang berorientasi pada teknologi. Milenial juga cenderung memilih rumah di pinggiran kota yang dekat dengan sarana transportasi karena memang tujuannya keinginan ada kemudahan transportasi.

Baca juga: KEK Mandalika Bisa Dongkrak Pendapatan NTB Jadi Rp160,12 Triliun

Dalam mencari properti, milenial juga cenderung memilih berkomunikasi dengan agen properti dan pengembang (developer) melalui fitur pesan teks (chat) daripada bertemu tatap muka. Pemilihan rumah pun dilakukan melalui fitur foto dan video.

Generasi milenial, menurutnya, juga memperhatikan ketersediaan sarana pendidikan dasar, klinik, apotek, pusat perbelanjaan, dan taman di area rumah. Kalangan milenial juga berharap dalam mencari hunian memiliki ruang multifungsi yang dapat menunjang suasana baru bekerja dan bersosialisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya