SOLOPOS.COM - Prajurit Mangkunegaran di bawah kepemimpinan KGPAA Mangkunagara I atau Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa. Raden Mas Said dipilih sebagai nama UIN Surakarta yang merupakan bentuk baru IAIN Surakarta. (Istimewa/puromangkunegaran.com)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pemilihan nama Raden Mas Said yang kini menjadi nama baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta rupanya memiliki sejumlah alasan.

Per 11 Mei 2021, IAIN Surakarta berganti status menjadi Universitas Islam Negeri alias UIN Raden Mas Said Surakarta. Perubahan status dan nama itu ditetapkan Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 42 Tahun 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan catatan Solopos.com, nama Raden Mas Said dipilih sesuai hasil Sidang Senat IAIN Surakarta, Senin (27/1/2020).

Baca juga: Enggak Cuma IAIN Surakarta yang Resmi Jadi UIN, Ini Daftar 5 Lainnya

Saat itu, Rektor IAIN Surakarta, Mudofir, yang diwawancarai Solopos.com mengaku telah memerintahkan satu tim untuk mengkaji mengenai riwayat Raden Mas Said yang juga dikenal dengan nama Pangeran Sambernyawa.

Hasil kajian menyebut Raden Mas Said atau KGPAA Mangkunegara I lahir di Kartasura pada 7 April 1725.

Sumbangsih Pangeran Sambernyawa terhadap wilayah Kartasura dan Solo dalam melawan penjajah, dakwah Islam, maupun dakwah kemanusiaan, dinilai tim begitu besar.

Baca juga: Pendukung Jokowi Diangkat Jadi Komisaris BUMN, dari Fadjroel Rachman hingga Abdee Slank

Pahlawan Nasional

Perjuangan pertama Raden Mas Said dimulai di Kartasura, yakni bersamaan dengan pemberontak laskar Tionghoa pada 1742 silam.

Selain itu, tokoh tersebut juga sudah dikukuhkan sebagai pahlawan nasional. Dari riwayat yang telah dikaji, Raden Mas Said layak dijadikan nama UIN Surakarta.

Mudofir menambahkan bangunan UIN Surakarta berdiri di atas tanah bekas lingkungan Kerajaan Kartasura. Dahulu lahan UIN merupakan rawa-rawa yang digunakan untuk berenang atau segaran oleh para putri dan permaisuri.

Baca juga: Pengguna KRL Solo-Jogja Berangsur Normal, Sehari Angkut 9.000 Penumpang

Selain itu, jarak lokasi UIN Surakarta dengan Keraton Kartasura hanya sekitar 200 meter. “Kami juga sudah sowan kepada Mangkunegaran sebagai pemberitahuan,” kata dia saat diwawancarai 2020 silam.

Sebelum memilih nama Raden Mas Said sebagai naman UIN, menurut dia, banyak usulan dari berbagai civitas akademik IAIN Surakarta meski tidak secara formal. Usulan nama yang muncul yakni Laskar Sambernyawa, Ki Ageng Pamanahan, Sunan Bonang, Tin Soeharto, Joko Widodo, dan lain-lain.

“Tetapi dalam sidang senat yang beranggotakan 21 orang mengerucut ke R.M. Said,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya