Solopos.com, SOLO — Tahukah Anda ternyata doa buka puasa Ramadan dibaca setelah berbuka, bukan sebelumnya?
Banyak yang beranggapan doa berbuka puasa dibaca sebelum berbuka. Padahal hal tersebut tidak tepat, menurut penjelasan Nahdlatul Ulama dalam situs resminya, NU Online.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dalam penjelasannya, NU Online menyadur keterangan Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam kitab Hasyiyah I’amnnah at-Thalibin.
Baca Juga: Periksa Gigi saat Puasa Ramadan Apakah Bikin Batal? Ini Hukumnya
“Maksud dari (membaca doa buka puasa) “setelah berbuka” adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka,” kata Syekh Abu Bakar menjelaskan waktu yang tepat membaca doa buka puasa Ramadan.
Salah satu alasan kenapa waktu membaca doa berbuka dilakukan setelah selesai berbuka puasa adalah dengan memandang makna yang terkandung dalam doa berbuka di bawah ini.
Baca Juga: Namanya Mirip, Asal Usul Salatiga Ada Kaitannya dengan Solo?
Allaahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insyaa-allâh ta‘âlaa.
Artinya: Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.
Baca Juga: Ada Sebelum Era Wali Songo, Siapa Pendiri Masjid Tertua di Indonesia?
Dari penjelasan di atas, NU menyarankan umat muslim untuk membaca doa buka puasa Ramadan setelah selesai berbuka. Hal ini agar umat muslim memperoleh kesunahan yang sempurna dalam membaca doa.
Baca Juga: Apakah Menelan Ludah Bisa Bikin Batal Puasa? Begini Hukumnya!