SOLOPOS.COM - Kepala Staf Komando Nasional (Konas) Menwa, M Arwani Denny menjadi narasumber pada acara Talkshow Virtual bertajuk "Menwa dan Konsep Bela Negara Bagi Mahasiswa" yang digelar Solopos Media Group, Senin (8/11/2021). (Youtube Solopos TV)

Solopos.com, SOLO — Kepala Staf Komando Nasional (Konas) Menwa, M Arwani Denny, mengakui sulit untuk memisahkan kesan militeristik dari sepak terjang Resimen Mahasiswa atau Menwa karena sejarah kelahirannya memang lekat dengan TNI.

Hal itu dikatakan Denny dalam Talkshow Virtual bertajuk “Menwa dan Konsep Bela Negara Bagi Mahasiswa” yang digelar Solopos Media Group, Senin (8/11/2021). Denny mengungkapkan sejarah kelahiran Menwa memang lekat dengan TNI.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada 1959, Jenderal AH Nasution membentuk Menwa untuk mengimbangi pergerakan Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI). Saat itu CGMI merupakan underbow Partai Komunis Indonesia (PKI).

Menwa, kata Denny, juga langsung dilibatkan dalam Operasi Pagar Betis untuk menumpas gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Hubungan Menwa dengan militer semakin mesra saat mereka ditugaskan dalam Operasi Trikora pada 1961 dan Operasi Dwikora pada 1964.

Baca Juga: Presiden BEM UNS Solo: Kasus Gilang Harus Jadi Titik Balik Menwa!

Menwa juga terlibat aktif mengawal proses integrasi Timor-Timur selama 21 tahun. Sejarah Menwa ini membuat kesan militeristik makin lekat dengan organisasi tersebut.

“Menwa boleh bangga atas prestasi ini. Namun harus disadari, habitat mereka sekarang adalah perguruan tinggi. Menwa harus melakukan perubahan kultural agar sesuai dengan habitat barunya,” ujar Denny.

Dengan pencabutan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yakni Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri Tahun 1994 pascareformasi, Menwa praktis hanya menjadi unit kegiatan mahasiswa (UKM) di bawah kampus.

UU Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara juga menegaskan Menwa hanyalah komponen pendukung dalam pertahanan negara, sama dengan warga negara lain.

Baca Juga: Setahun Beroperasi, 2 Videotron Kota Solo ini Ternyata Melanggar Aturan

Mengubah Pendekatan Menwa

“Kami mulai mengubah pendekatan Menwa agar relevan dengan perkembangan zaman. Misalnya terlibat aktif dalam penanganan bencana serta membenahi pembinaan. Penampilan juga kami benahi, bahkan kami ingin Menwa tampil ganteng dan enggak bikin yang lihat sebal. Namun memang perlu bertahap,” urai Denny.

Sebagaimana diinformasikan, eksistensi Menwa belakangan ini menjadi sorotan menyusul adanya kasus kekerasan dalam diklat yang mengakibatkan meninggalnya salah satu mahasiswa UNS Solo, Gilang Endi Saputra, Minggu (24/10/2021) lalu. Tak sedikit kalangan yang menilai kekerasan yang terjadi dalam kegiatan Menwa itu karena sejarah dan kultur militeristik yang melekat pada organisasi tersebut.

Adanya kasus Gilang dan kasus-kasus sebelumnya belakangan ini terungkap diharapkan menjadi titik balik agar Menwa yang kini dikenal dengan nama Korps Mahasiswa Siaga (KMS) memiliki “wajah baru” yang lebih humanis. Wajah yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman.

Baca Juga: 30 Layar Monitor Pantau Arus Lalu Lintas dari CC Room Baru Dishub Solo

Pola-pola pembinaan yang menekankan fisik menjurus kekerasan harus ditinggalkan agar Menwa tak semakin lekat dengan citra organisasi militeristik dan arogan. Dandim 0735/Surakarta, Letkol Inf Devy Kristiono, mendukung reformasi kultur Menwa dengan mendorong zero accident dalam setiap kegiatannya.

Hal tersebut sudah dilakukan TNI maupun Polri. Menurut Devy, pembentukan kedisiplinan tak berbanding lurus dengan kekerasan.

“Disiplin waktu itu sudah masuk pola pembinaan mental. Kami enggak setuju mendidik dengan pola kekerasan, apalagi Menwa ini warga sipil,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya