SOLOPOS.COM - Buku anak berkonten seksual (Istimewa)

Buku yang diterbitkan Tiga Serangkai ini sempat dipersoalkan karena memuat ilustrasi mesum.

Solopos.com, SOLO – Buku anak-anak “Aku Berani Tidur Sendiri” menuai kontroversi lantaran memuat ajakan melakukan perbuatan tak pantas. Namun, tahukah Anda? Buku itu sebenarnya bermaksud menyampaikan sebuah pesan positif.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Konten buku terbitan Tiga Serangkai itu menjadi perdebatan setelah beredar luas di sejumlah jejaring sosial. Akun bernama Semiotika Adilulung 1995 diketahui menjadi yang paling awal mengunggah gambar itu melalui Facebook, Senin (20/2/2017).

Entah dipotret sendiri atau mengunggah ulang postingan akun lain, foto itu lantas dikemas dalam bentuk kolase dan diedarkan sejumlah akun populer di Facebook, Twitter, hingga Instagram. Bahkan, foto kolase mampir di situs himpunan lelucon 1Cak dan MCI hingga diulas di forum Internet seperti Kaskus.

Gambar yang beredar memperlihatkan kover depan buku. Pada kover depan ada dua tokoh ilustrasi anak-anak berbaju oranye dan biru.
Buku itu memuat ilustrasi seorang bocah laki-laki yang tak bisa tidur. Bocah itu lantas memeluk guling dan melakukan sesuatu pada kemaluannya.

“Menit demi menit berlalu dan mataku masih tidak bisa terpejam. Aku menyilangkan kakiku kuat-kuat pada guling. Iseng-iseng aku menggerakan tubuhku naik turun. Eh, ternyata asyik juga rasanya. Jantungku berdebar, tapi aku senang,” demikian teks yang termuat di ilustrasi halaman 22 itu.

Gambar selanjutnya memperlihatkan bocah tersebut tersenyum dan keasyikan. “Aku menemukan permainan baru yang mengasyikkan. Sesekali, aku memasukan tanganku ke dalam celana. Aku mengulanginya. Lagi dan lagi,” lanjutnya.

Sayangnya, hanya dua gambar ini yang diunggah akun tersebut. Ilustrasi tersebut tentu memancing reaksi keras dari netizen. Tak berselang lama, postingan tersebut diprotes aun Uki Sugiono. Akun ini berusaha meluruskan dengan mengunggah isi lengkap buku tersebut.

Uki menyampaikan gambar deskripsi produk yang memuat kronologi lengkap cerita buku tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman.

“Fitnah berawal dari menyebarkan berita setengah-setengah,” tulis akun Uki Sugiono, Selasa (21/2/2017).

Buku itu rupanya menjelaskan, awalnya, seorang bocah bernama Azan mendapat kejutan dari orang tuanya berupa kamar baru. Azan digambarkan telah beranjak dewasa.

“Azan tidak akan seranjang lagi dengan Awfa, adinknya. Akan tetapi Azan tidak begitu senang. Wah kenapa ya?” demikian pembukaan cerita itu.

Setelah menemukan permainan mengasyikkan, yang diterjemahkan sebagai awal melakukan kegiatan masturbasi, Azan lantas ditegur ibunya. Sampai di sini baru digambarkan sebagaimana dalam ilustrasi buku tersebut.

“Dua kisah dalam buku ini mengajarkan anak untuk berani tidur sendiri dan melindungi diri dari ancaman penyakit seksual yang mungkin terjadi.” tulisan gambar pada postingan tersebut.Gambar deskripsi produk buku anak yang bermuatan kontroversial beredar di media sosial. Facebook

Tiga Serangkai Minta Maaf

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (22/2/2017), buku kontroversial tersebut diterbitkan Penerbit Tiga Ananda, anak perusahaan PT. Tiga Serangkai. Buku tersebut ditulis oleh Fita Chakra dan digambar oleh ilustrator Adlina.

Dari laporan wartawan Solopos.com, pihak Tiga Serangkai mengaku khilaf dan meminta maaf atas beredarnya buku tersebut.

”Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, ada kekhilafan pengemasan sehingga menjadi tidak pantas dibaca anak-anak,” ujar General Manager PT Tiga Serangkai, Mas Adimuawan, saat menyampaikan pernyataan resminya kepada wartawan di Kantor Tiga Serangkai Solo, Selasa (21/2/2017).

Mas menjelaskan sebenarnya maksud dan tujuan buku yang diterbitkan tersebut adalah untuk membantu orang tua menjelaskan kepada anak tentang pentingnya melindungi diri dari orang yang berniat tidak terpuji. Membekali anak bagaimana cara melindungi diri dari ancaman penyakit dan kejahatan seksual.

Ada juga pengetahuan dasar tentang seksual yang penting bagi anak sejak dini.”Kami juga mengangkat materi pengendalian diri dalam salah satu cerita yang dilatarbelakangi dari adanya fenomena anak yang mendapatkan keasyikan saat menyentuh, memegang, dan bahkan memainkan kemaluan mereka,” paparnya.

(Verlandy Donny Fermansah/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya