SOLOPOS.COM - Burung Jalak Lawu saat bertengger di dahan pohon di hutan Gunung Lawu. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR – Video pendaki Gunung Lawu yang "ditolong" seekor burung Jalak viral di media sosial. Rupanya ada banyak cerita yang berkembang terkait hewan tersebut.

Pendaki tersebut, Mohammad Soleh, 37, bahkan menyatakan mempercayai mitos yang beredar di Gunung Lawu tentang burung jalak tersebut. Semula, dia mengira Jalak Lawu sebagai mitos atau hanya sebatas cerita.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sampai akhirnya burung itu menuntun dia dan rekannya yang tersesat saat mendaki ke puncak Gunung Lawu pada Agustus 2020 lalu. Video yang dia bagikan melalui akun TikTok @mocha_doank itu viral di sejumlah media sosial.

Baca juga: Viral! Pendaki Gunung Lawu Tersesat, Lalu "Dituntun" Burung Jalak

Salah satu pemandu pendakian Gunung Lawu, Ari Budi, 45, membenarkan perihal mitos burung jalak yang menuntun pendaki saat tersesat. Sejumlah orang, menurut dia, mempercayai mitos itu.

"Mitos [Jalak Lawu] itu ada. Dan kebanyakan terjadi. Saya sendiri sering mengalami," ujar Ari saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (20/2/2021).

Ciri khas Jalak Lawu, kata dia, warnanya hitam kecoklatan, kaki, dan paruh berwarna kuning. Ari menyebut ciri-ciri itu hampir mirip dengan burung yang terekam dalam video TikTok yang viral.

Baca juga: Nissa Sabyan Pelakor, Ustaz Zacky Mirza Kaget

Ari membenarkan burung jalak yang sering ditemuinya saat mendaki juga melompat-lompat di depannya, seolah menuntun pendaki.

Ari mengatakan mitos Jalak Lawu lama beredar di kalangan pendaki. Latar belakang mitos tersebut adalah cerita rakyat tentang raja terakhir Majapahit, Brawijaya V. Penguasa Majapahit itu dipercaya moksa di Gunung Lawu, tepatnya di Hargo Dalem.

"Warnanya [Jalak Lawu] hitam semu cokelat. Rata-rata Jalak Lawu itu kalau ada pendaki, dia mendekat, melompat-lompat di depannya. Saya lama mendengar mitos burung Jalak Lawu yang sering menuntun pendaki. Kali pertama merasakan pengalaman itu saat mendaki Gunung Lawu tahun 1991," ujar dia.

Baca juga: Ada WC Terbuka di Taman Manahan Solo, Pernah Lihat?

Selain menuntun pendaki yang tersesat, ternyata burung jalak itu juga membawa mitos lain. Salah satunya adalah pendaki yang nekat menangkap burung tersebut akan terkena sial. Oleh karena itu, Ari mengklaim tidak ada yang berani menangkap burung tersebut.

"Tidak ada pendaki yang berani menangkap Jalak Lawu karena beredar mitos pendaki akan mendapatkan nasib sial jika nekat menangkap jalak. Ada hukum enggak tertulis. Semua pendaki sudah paham," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya