SOLOPOS.COM - Tokoh masyarakat Purwantoro, Marhaendi berada di bawah pohon yang kerap dijadikan tempat pesugihan kandang bubrah di Makam Tembungboyo, Kelurahan/Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Selasa (1/11/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRIMakam Tembungboyo di Kelurahan/Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, ramai dikunjungi orang dari berbagai daerah. Meski sudah menjadi tempat pesugihan sejak lama, ramainya orang datang ke makam tersebut terjadi setahun terakhir ini.

Tokoh masyarakat Purwantoro, Marhaendi, mengatakan belum diketahui pasti kapan tepatnya Makam Tembungboyo menjadi tempat pesugihan kandang bubrah. Hal itu sudah berlangsung lama dan sudah jamak diketahui warga Purwantoro.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Setelah banyak Youtuber yang datang ke sini dan membuat konten kandang bubrah [setahun terakhir], mulailah itu banyak orang dari berbagai daerah di Indonesia datang ke sini. Mereka mempercayai apa yang dikontenkan di Youtube itu benar,” kata Marhaendi saat berbincang dengan Solopos.com di Makam Tembungboyo, Selasa (1/11/2022).

Menurut dia, hampir setiap hari ada saja orang dari luar kota yang datang ke makam tersebut. Bahkan, banyak pula orang yang datang berkali-kali ke tempat itu.

Mereka yang datang justru tampak berduit. Pasalnya mereka datang dengan membawa mobil dan berpakaian bagus. 

Baca Juga: Cerita Pencari Pesugihan Kandang Bubrah Wonogiri, Bangun Rumah agar Tak Celaka

“Semua kalangan, enggak terkecuali. Orang yang sudah berhaji pun ada yang datang ke sini. Kemauan mereka macam-macam, tapi umumnya masalah ekonomi. Mereka terhimpit ekonominya, misal terlilit utang atau bisnisnya hancur, terus stres, jadi ke sini,” ujar dia.

Kendati begitu, banyak konten yang ditampilkan di Youtube tidak sesuai dengan aslinya. Mereka banyak yang melebih-lebihkan dan mendramatisir. Tak pelak, banyak yang percaya dan tertipu.

Ia mencontohkan, sebenarnya dulu persyaratan pesugihan kandang bubrah tidak ada ayam panggang bureng. Dalam konten di Youtube disebutkan bahwa salah satu syarat wajib pesugihan itu, yakni menyiapkan ayam panggang bureng. 

“Harga ayam itu paling tidak hingga ratusan ribu. Kan kasihan kalau ada yang datang ke sini itu orang yang benar-benar enggak punya uang,” ucap dia.

Baca Juga: Rumah Tiban Raden Mas Said Wonogiri Bertuah? Ramai saat Musim Pemilihan

Tidak hanya itu, pun ada oknum warga yang memanfaatkan fenomena pesugihan kandang bubrah itu secara berlebihan. Misalnya menjadi ojek orang yang hendak melakukan pesugihan namun meminta harga yang terlalu tinggi hingga ratusan ribu. Padahal jarak tempuh tidak jauh.

“Jadi modusnya, oknum ojek itu menaikkan orang yang mau ke Makan Tembungboyo tapi lewatnya diputar-putarkan dulu ke jalan yang lebih jauh. Jadi biar kelihatan jauh benaran,” ungkap Marhaendi.

Kekhawatiran Marhaendi itu sempat terjadi saat Solopos.com mengunjungi Makam Tambangboyo. Pada kesempatan itu, ada perempuan, inisial SRL, yang mengaku dari Sukoharjo datang ke Makam Tembungboyo mengendarai sepeda motor.

Ia berniat melakukan pesugihan kandang bubrah lantaran terlilit utang kepada rentenir hingga belasan juta. Perempuan itu bekerja sebagai pengemudi ojek daring.

Baca Juga: Kasus Gantung Diri karena Pinjol di Wonogiri, Jekek: Meresahkan

“Saya sudah menyiapkan uang Rp400.000 untuk beli persyaratannya. Saya sudah tahu syarat-syaratnya karena lihat dari Youtube itu,” kata SRL sembari menangis menceritakan keresahannya.

Warga yang mengetahui hal tersebut kemudian menyarankan SRL agar tidak melanjutkan niatnya melakukan pesugihan kandang bubrah dengan salah satu syaratnya menyediakan ayam panggang buceng.

Kemudian SRL hanya berdoa di bawah pohon di tengah maka yang biasa menjadi tempat ritual pesugihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya