Solopos.com, JAKARTA -- Banjir di Jabodetabek di awal 2020 dipicu oleh banyak faktor. Khusus di Jakarta, banjir juga melanda jalur tol di dalam kota, salah satunya Tol Jakarta-Cikampek.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ikut membeberkan penyebab banjir yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Kilometer 21 dan 24. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi menyebut, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi biang kerok banjir di Japek.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Adanya proyek itu membuat drainase atau saluran air tertutup sehingga, membuat air meluap ke jalan tol. Bahkan ada tiga saluran di sana yang ditutup dengan beton.
Indonesia Kirim 120 Nelayan ke Natuna, Mahfud MD Bantah Perang dengan China
"Makanya yang tadinya gorong gorong, tadinya ada 3 saluran air di situ itu terhambat karena di bantaran paritnya ditutup pakai beton," kata Budi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (6/1/2020).
Menurut Budi, banjir di Jalan Tol Japek baru pertama terjadi. Sebelum adanya proyek tersebut, saluran air atau drainase di wilayah tersebut tak meluap.
"Ada penutupan untuk jalan kerja. Tadinya saluran air bagus kemudian tutup untuk alat berat," ucap dia.
Alasan Orang Terkaya Afrika Borong 10.000 Mobil Pedesaan Sukiyat: Bisa Offroad
Kendati demikian, Budi telah meminta pihak kontraktor Kereta Cepat yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk membuka saluran air yang tertutup.
"Tanggal 5 [Januar] itu sudah selesai sudah ada MOU bagi tugas untuk treatment," pungkas dia.