SOLOPOS.COM - Ilustrasi kawasan industri. (JIBI/Bisnis.com/Himawan L Nugraha)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen mengungkapkan adanya investor baru dengan nilai investasi lebih dari Rp4 triliun yang akan masuk di wilayah Sambungmacan, Sragen. Angka investasi ini lebih besar dibandingkan investasi PT TKG Taekwang Indonesia di Bonagung, Kecamatan Tanon, Sragen.

Dua investor asing tersebut diharapkan benar-benar membangun pabriknya di Sragen sehingga bisa menekan angka pengangguran terbuka yang mencapai 4,76% di 2021 menjadi 4,37% pada akhir 2022 ini.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Selain investor di Bonagung, Kecamatan Tanon, ada juga investor yang kemarin bertemu saya yang akan investasi di wilayah Sambungmacan. Nilai investasinya di atas Rp4 triliun. Investor itu dari Taiwan dan merupakan investor terbesar yang akan masuk Sragen,” ujar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, saat ditemui wartawan di Kantor Dinas Bupati Sragen, Rabu (14/9/2022).

Ia berharap besar dua investor besar itu bisa menanamkan modalnya di Sragen. Ia berasumsi jika satu perusahaan bisa menyerap 30.000 tenaga kerja, maka masuknya dua investor itu bisa menekan angka pengangguran di Sragen dengan sangat signifikan.

Baca Juga: Ini Calon Investor Pabrik Sepatu di Bonagung Sragen, Siap Tanam Rp4 Triliun

Yuni menyampaikan semua peluang yang bisa menyerap tenaga kerja atau perusahaan padat karya diberi kemudahan pelayanan. Yuni mengakui angka pengangguran di Sragen masih cukup tinggi dan target di 2021 tidak tercapai. Dia berharap ada investasi masuk untuk mengurangi angka pengangguran yang setiap tahun bertambah sejalan dengan semakin bertambahnya lulusan SMA dan perguruan tinggi.

Bukan Investor Pertama

Bupati menerangkan PT TKG Taekwang Indonesia merupakan calon investor kedua yang berniat masuk ke Sragen. Investor pertama yang tak ia sebutkan namanya, batal berinvestasi di Sragen dan akhirnya memilih pindah ke Vietnam.

Terkait pembebasan lahan, menurut Bupati Yuni, menjadi tanggung jawab investor. Pemkab hanya memberi petunjuk lokasi sesuai tata ruang peruntukannya.

“Kalau ada warga yang belum bersedia menjual lahannya berarti belum ada kesepakatan dengan investor. Dengan pendekatan investor yang baik semoga masyarakat di Bonagung dapat memahami manfaat investasi sehingga bisa menerima. Bonagung itu memang zona industri dalam tata ruang Sragen,” kata Yuni.

Baca Juga: Klaim Serap 30.000 Karyawan, Kades Bonagung Perjuangkan Pabrik Sepatu Masuk

Masuknya investasi dinilai bisa membuat ekonomi desa tumbuh. Selain itu, peluang tenaga kerja lokal terserap ke dunia kerja juga menjadi lebih tinggi.

Pelaksa Tugas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen, Tugiyono, menambahkan perizinan investasi PMA itu menjadi wewenang Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Perizinan tersebut di antaranya berupa izin lingkungan dan izin operasional. Pemkab Sragen, sambungnya, hanya dalam kapasitas pendampingan.

“Kendati perizinan masuk pusat tetapi perhitungan target investasi itu bisa masuk ke Pemkab Sragen. Jadi ketika investasi di Sragen 2022 itu hanya ditarget Rp1,9 triliun maka dengan adanya investasi di Bonagung senilai Rp4 triliun itu otomatis target dua tahun sudah tercapai,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya