Ternyata Ada 6 TPS di Sragen yang Tutup, 3 Di Antaranya Ditutup Paksa Warga

Solopos.com, SRAGEN — Tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di tikungan Bagan, Nglorog, Sragen, ditutup paksa warga setempat, Sabtu (10/7/2021). Forum Komunikasi Warga Bagan menilai keberadaan TPS itu merugikan mereka. Terutama warga di lingkungan RT 001, 002, dan 003/RW 001, Bagan.

Dengan ditutupnya TPS Bagan, saat ini hanya tersisa beberapa TPS yg masih beroperasi di Kecamatan Sragen yakni TPS Pasar Bunder, TPS Teguhjajar, TPS Kuwungsari, TPS Manding dan TPS dekat Kantor Dishub Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

TPS Pasar Bunder biasa menampung sampah pedagang pasar induk di Sragen itu. TPS Manding yang dibangun dengan konsep reduce, reuse dan recycle (3R) itu berdiri di kompleks Makam Pahlawan Hasta Manggala.

Baca Juga: Berlanjut, Jl Slamet Riyadi Solo Ditutup Sampai 20 Juli 2021!

Dalam catatan Solopos.com, terdapat enam TPS yang ditutup oleh warga maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen.

1. TPS Bangunsari

Kondisi TPS Bangunsari di Kelurahan Sragen Kulon, Sragen, yang kerap overload hingga meluber ke jalan banyak dikeluhkan warga sekitar. Warga akhirnya menutup TPS yang berlokasi di sebelah barat Mako Batalyon Infanteri (Yonif) 408/Suhbrasta itu pada awal 2019 lalu.

2. TPS Tegalsari

Warga menutup TPS Tegalsari RT 01/RW 15, Sragen Kulon, Sragen, karena keberadaanya dianggap menggangu kenyamanan warga sekitar dan pengguna jalan pada Juli 2019. Usai ditutup, warga memasang spanduk bernada ancaman seperti pemberian denda senilai Rp2 juta atau dimassa warga bila nekat membuang sampah di TPS tersebut.

3. TPS Makam SI

Setelah TPS Bangunsari dan TPS Tegalsari ditutup, giliran TPS Makam Sarekat Islam (SI) ditutup oleh Pemkab Sragen pada awal Oktober 2019. Penutupan TPS Makam SI itu dilakukan bersamaan dengan proyek penataan kawasan berupa pembangunan trotoar dan area taman di lokasi.

4. TPS Perikanan

TPS Perikanan di Kampung Sidomulyo Sragen Wetan resmi ditutup DLH Sragen pada 5 Mei lalu. DLH Sragen memasang pagar dari bambu setinggi 2,5 meter dan sepanjang sekitar 10 meter di lokasi. Pagar itu digunakan untuk menutup akses masuknya sampah ke bekas TPS. DLH juga memasang dua spanduk besar bertuliskan permohonan maaf bila TPS ditutup. Sebagai ganti, warga diminta membuang sampah ke TPS Manding di kompleks Makam Pahlawan Hasta Manggala yang berjarak sekitar 2,5 km dari lokasi.

Baca Juga: Pemkot Pekalongan Buka 527 Formasi CPNS dan PPPK

5. TPS Putatan

TPS yang berlokasi di Kampung Putatan, Kroyo, Karangmalang, Sragen, itu berokasi tak jauh dari permukiman penduduk. Walau berlokasi di Kelurahan Kroyo di Kecamatan Karangmalang, sebagian besar warga yang membuang sampah di lokasi merupakan warga Kecamatan Sragen. Warga sekitar mengeluhkan kondisi TPS yang kerap overload. Belum lagi bau busuk yang dihasilkan sampah di lokasi. Atas dasar itu, DLH Sragen menutup TPS Putatan pada Juni lalu.

6. TPS Bagan

Walau menjadi satu-satunya di Kelurahan Sragen Wetan dan Nglorog, TPS Bagan tidak luput dari penutupan. TPS ini ditutup oleh warga Bagan, Kelurahan Nglorog, Sragen, pada Sabtu (10/7/2021). Warga memandang TPS Bagan dibangun di lokasi yang salah. Selain menempati bahu jalan, TPS itu tepat berlokasi di tikungan jalan yang cukup sempit.

Saat ada kegiatan bongkar muat sampah, kendaraan roda empat milik warga harus antre cukup lama untuk dapat melanjutkan perjalanan. Saat hujan, sampah terbawa air hingga menyumbat saluran drainase. Hal itu membuat jalan menjadi banjir setinggi mata kaki. Penutupan TPS Bagan terpaksa dilakukan warga karena keluhan mereka tidak mendapat tanggapan dari DLH Sragen.