SOLOPOS.COM - Ilustrasi Macan Tutul (Instagram/@avesiena.jpg)

Solopos.com, SEMARANG — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah (Jateng) saat ini masih menyelidiki dugaan ternak warga Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, yang hilang atau dimangsa macan tutul Gunung Muria.

Kepala BKSDA Jateng, Darmanto, mengaku saat ini tim Resor Konservasi Wilayah (RKW) I Pati Barat telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Meski demikian, ia telah memastikan jika ternak milik warga yang ditemukan mati itu memang dimangsa binatang buas.

Promosi Viral Dibanggakan Presiden Jokowi di Acara BRI, Ini Kisah UMKM Mama Muda

“Melalui Resor [RKW] Pati sudah melakukan pengecekan ke Desa Tempur. Kami sudah koordinasi, memang ada satwa yang mati di kandang. Tapi belum tahu, apakah itu dimangsa macan tutul atau anjing liar [hutan],” kata Darmanto kepada Solopos.com, Rabu (26/10/2022) sore.

Darmanto pun mengaku saat ini timnya tengah menelusuri jejak binatang puas yang memangsa ternak warga. Kendati demikian, penelusuran itu terkendala cuaca dan musim hujan yang membuat jejak binatang sulit terlacak.

Ekspedisi Mudik 2024

“Petugas sudah mengecek ke sana. Tapi, [kejadian] itu sudah satu hari lebih. Yang pasti ada macan tutul juga anjing liar. Nah itu [anjing liar] bisa juga memangsa ternak di kawasan hutan,” ungkapnya.

Baca juga: Macan Tutul Gunung Muria Turun ke Permukiman Warga di Jepara, 3 Ternak Dimangsa

Di sisi lain, Darmanto juga mengimbau kepada warga di sekitar lereng Gunung Muria, seperti Desa Tempur, untuk memperkuat penjagaan terhadap hewan ternak. Salah satunya bisa dilakukan dengan memperkuat kandang ternak agar tidak mudah dimasuki hewan buas.

“Langkah yang diambil saat ini, kami sosialisasi juga ke masyarakat sana, dikumpulkan, diberitahu penanganan di kandang, termasuk membuat kandang agar tak mudah dimasuki pemangsa yang diduga macan tutul itu,” pungkas dia.

Kendati demikian, Darmanto juga menyampaikan keraguan jika ternak warga itu dimangsa macan tutul. Hal itu dikarenakan habitat binatang dengan nama latin Panthera pardus melas itu jarang turun ke permukiman warga saat musim hujan.

Baca juga: Gawat! 16 Ekor Macan Tutul di Gunung Muria Terancam Punah, Ini Sebabnya

“Ini kan musim hujan, makanya ragu juga. Karena kondisi sekarang yang musim hujan, namanya hutan pasti terpenuhi pakannya,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, sepanjang bulan Oktober ini sudah ada tiga ternak di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, yang diduga menjadi mangsa macan tutul Gunung Muria. Hal itu berdasarkan laporan warga setempat yang mendapati ternaknya mati dengan sejumlah luka bekas gigitan maupun cakar hewan buas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya