SOLOPOS.COM - Suasana di lokasi keberangkatan calon penumpang bus AKAP di Terminal Tirtonadi, Solo. (Solopos/dok)

E-ticketing untuk bus diterapkan di Solo mulai pertengahan Desember 2016.

Solopos.com, SOLO — Penggunaan tiket elektronik atau electronic ticketing (e-ticketing) mulai diterapkan di Terminal Tirtonadi pada 17 Desember 2016 mendatang. Hal itu untuk meningkatkan layanan dan menaikkan daya tawar bus kepada konsumen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Perusahaan Nasional Angkutan Bermotor di Jalan Raya (Organda), Ateng Aryono, mengatakan bus selama ini menjadi pilihan terakhir dan penumpang cenderung terus berkurang.

Oleh karena itu, kata dia, inovasi harus dilakukan salah satunya dengan mengimplementasikan Single Outlet Ticketing Online, yakni loket penjualan tiket terpadu di terminal tipe A yang langsung terhubung dengan Pusat Data Kementerian Perhubungan dan Direktorat Pengawasan Angkutan Darat.

Ekspedisi Mudik 2024

“Organda terus berupaya mencari cara supaya bus AKAP dan AKDP tetap marketable, salah satunya melalui e-ticketing. Bus Integrated System [BIS] tidak hanya menawarkan kemudahan akses tapi juga kepastian kepada penumpang,” ungkap Ateng saat ditemui wartawan seusai sosialisasi pemanfaatan aplikasi Bosbis di Terminal Tirtonadi, Kamis (10/11/2016).

Sistem baru ini diyakini mampu memecahkan masalah yang dihadapi operator maupun penumpang bus, di antaranya menghilangkan calo, penjualan tiket dilayani 120 hari sebelumnya, penumpang memiliki tiket sebelum naik bus, penyediaan informasi komprehensif, tidak ada permainan harga tiket, terminal menjadi rapi, dan perbaikan cash flow perusahaan.

Selain itu, manajemen kursi dan interkoneksi rute juga bisa dilakukan.

Uji coba ini, ungkapAteng, dilakukan di Solo karena memiliki terminal tipe A yang memadai untuk pelaksanaan program ini. Oleh karena itu, seluruh operator bus yang berangkat maupun melintas Terminal Tirtonadi harus tergabung dengan sistem ini.

Dia mengatakan BIS ini memanfaatkan website dan aplikasi yang bisa diakses oleh masyarakat, yakni Bosbis yang diunggah melalui Play Store. Selain itu, nantinya tiket bus bisa dibeli melalui channel external, seperti toko modern, loket agen, dan payment point online bank (PPOB).

Aplikasi maupun single loket memuat informasi mengenai operator, rute, kelas bus, dan jadwal keberangkatan. Akan ada juga layar informasi seperti di stasiun mengenai timetable, jumlah penumpang hingga status bus.

Single loket di terminal nantinya akan dibagi menjadi tiga, yakni loket cepat untuk yang penumpang yang sudah tahu ingin beli tiket bus apa dan tiket langsung berangkat, loket umum untuk konsultasi maupun pembatalan atau penjadwalan ulang, serta loket operator yang merupakan agen resmi untuk handover dan cross check passenger manifest.

Diakuinya banyak kekhawatiran pengusaha bus e-ticketing akan membuat operator semakin rugi. Namun program ini diyakini akan meningkatkan persaingan yang sehat dan peningkatan layanan karena penumpang diberi kebebasan untuk memilih bus yang diinginkan.

“Saat ini sudah ada PO [perusahaan otobus] yang tergabung di Bosbis tapi belum semua rute sehingga diharapkan semua rute segera didaftaran. Oleh karena itu, sosialisasi yang diadakan selama dua hari [Rabu-Kamis (9-10/11/2016)] mengundang seluruh operator bus,” kata dia.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunkasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajat, mengatakan peluncuran e-ticketing dilakukan bersamaan dengan peresmian Terminal Tirtonadi.

Dia menjelaskan single loket akan ditempatkan di lobi utama terminal sehingga setiap penumpang yang datang akan langsung membeli tiket. Penumpang nantinya akan mendapat boarding pass yang dilengkapi dengan barcode untuk masuk peron sehingga sistemnya seperti di bandara di mana tiket sudah termasuk dengan airport tax.

“Penumpang yang akan masuk ke ruang tunggu tinggal scan barcode. Sistem ini membuat penumpang lebih nyaman dan aman tanpa takut ketinggalan bus karena di dalam tiket sudah tertera jadwal keberangkatan untuk perjalanan jarak dekat maupun jauh,” ujarnya.

Herman mengaku optimistis sistem ini bisa berjalan dengan baik karena dikelola langsung oleh organisasi pengusaha bus. Oleh karena itu, sosialisai akan gencar dilakukan, terutama di terminal dengan menyasar konsumen loyal bus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya