SOLOPOS.COM - Pekerja mulai melakukan pembongkaran bagian-bagian bangunan Terminal Bus Jonggrangan, Klaten, Selasa (4/9/2012). (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

Pekerja mulai melakukan pembongkaran bagian-bagian bangunan Terminal Bus Jonggrangan, Klaten, Selasa (4/9/2012). (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

KLATEN – Penghuni kios terminal bus Jonggrangan Klaten Utara mengeluhkan aktivitas proyek di dekat kios Terminal Bus Jonggrangan, Klaten Utara yang masih digunakan untuk berjualan. Menurut mereka, jika pembongkaran tetap dilakukan akan mengganggu usaha mereka dan ini dinilai rawan konflik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pembongkaran bangunan di dekat kios tentu mengganggu aktivitas para pemilik kios yang masih membuka usaha. Karena itu kami minta pembongkaran bangunan dan penggalian tempat di dekat kios yang masih buka supaya dihentikan,” ujar pejabat Humas paguyuban penghuni kios terminal bus Jonggrangan, Agung “Mandra” Prabowo ketika ditemui wartawan di terminal, Selasa (4/9/2012).

Menurut dia, DPU tak konsisten dengan komitmen awal yang menyetujui pembongkaran akan dilakukan setelah kios darurat selesai. Sebab pada kenyataannya ketika kios darurat masih dalam pengerjaan seperti saat ini pembongkaran tetap berjalan terus. Dia menjelaskan salah seorang petinggi DPU bahkan mengaku tak tahu adanya pembongkaran di dekat kios di terminal yang masih. “ Ini tadi suara dari petinggi di DPU, tetapi dia belum mengetahuinya sehingga akan mengecek ke lapangan dulu,” terang Mandra.

Dikhawatirkan jika aktivitas pembongkaran dan penggalian tempat itu tetap dilakukan, selain akan mengganggu aktivitas kios, penumpang dan sebagainya juga akan memicu konflik lagi. Sebab sehari sebelumnya pada Senin (3/9/2012) bentrok antara penghuni kios dan pekerja proyek tak terhindarkan. Karena, papar dia, pemilik kios menginginkan pembongkaran bangunan dan penggalian tanah, dilakukan setelah kios darurat selesai dikerjakan dan siap dihuni. Sedangkan pekerja proyek diperintah atasan agar segera membongkar dan mengerjakan pekerjaan proyek lainnya.

Berdasar pantauan di lapangan, atap pemberhentian bus bangunan terbuat dari asbes telah diturunkan. Sedangkan aspal di barat kios tengah telah dibongkar. Sejumlah pekerja yang menggali lubang itu mengatakan lubang yang digali berukuran 3 meter x2,5 meter. Rencananya galian itu akan digunakan untuk cakar ayam, fondasi bangunan terminal setempat. Menurut Mandra hal itu amat mengganggu, karena di dekat lubang itu masih ada kios agen tiket bus yang masih buka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya