Solopos.com, KLATEN – Sejumlah sisi bangunan Terminal Utama Buntalan, Klaten, rusak. Padahal terminal itu baru dioperasikan Juli lalu.
Pantauan Promosi
Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Acian di dinding-dinding bangunan pun terlihat kurang rata. Padahal, pembangunan terminal terbesar di Klaten itu menelan dana hingga Rp15 miliar.
“Memang ada sejumlah kerusakan. Beberapa sudah kami laporkan pada DPU [Dinas Pekerjaan Umum] untuk diperbaiki,” ujar Kepala UPTD Terminal Buntalan, Marjono, saat ditemui Marjono mengatakan sejumlah kerusakan seperti retak di sisi barat terminal dan saluran air telah diperbaiki PT Raharja Mulya selaku rekanan. Informasi dari DPU, perusahaan asal Klaten Utara tersebut masih terikat kontrak hingga bulan Desember. “Urusan teknis DPU lebih tahu. Namun sejauh ini kerusakan tidak berdampak pada pelayanan,” klaimnya. Seorang anggota staf UPTD Terminal Buntalan, Yulianta, menilai kualitas proyek yang dikerjakan sejak Agustus 2013 kurang optimal. Dia bahkan khawatir titik kerusakan semakin meluas saat memasuki musim hujan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten, Tajudin Akbar, mengatakan proses pembangunan terminal oleh PT Raharja Mulya sudah sesuai prosedur. “Pengerjaan proyek cukup lama, hampir setahun,” kata dia. Tajudin menambahkan rekanan masih terikat kontrak dengan Pemkab hingga Desember. Sehingga, perusahaan wajib memperbaiki bangunan jika terjadi kerusakan hingga tenggat itu.