SOLOPOS.COM - Bitcoin (ilustrasi/istimewa)

Solopos.com, SOLO – Aset cryptocurrency yang menjadi perbincangan hangat, salah satunya Bitcoin yang harganya terus naik. Lantas, mengapa bitcoin harganya sangat mahal?

Bitcoin menjadi semakin populer di kalangan investor saat ini. Seperti dilansir dari Bisnis.com, baru-baru ini penilaian Bitcoin telah meningkat lebih dari 763% hanya dalam satu tahun, dengan mudah melampaui keuntungan tradisional di pasar saham.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bitcoin merupakan salah satu jenis cryptocurrency yang saat ini paling banyak digunakan. Aset kripto ini dibuat oleh pemrogram dengan menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto.

Bitcoin diciptakan untuk memecahkan beberapa kekurangan mata uang kripto yang besar. Harga Bitcoin (BTC) kini sudah terbilang mahal. Bitcoin meroket dan sempat meraih harga tertinggi sepanjang masa yang baru di 2021 yakni $42.000 setara dengan Rp930 jutaan.

Ekspedisi Mudik 2024

Berikut beberapa hal yang membuat bitcoin mahal seperti dilansir dari coinvestasi.com dan berbagai sumber, Selasa (24/5/2022):

1. Popularitas

Bitcoin berhasil mendapatkan harga yang tinggi dikarenakan tingkat adopsi dan popularitas Bitcoin yang terus menanjak seiring waktu. Salah satu penyebabnya adalah kehadiran exchange atau tempat jual beli aset crypto seperti Bitcoin.

Exchange cryptocurrency membantu masyarakat untuk membeli dan menjual Bitcoin dengan mudah. Mereka juga meningkatkan profil Bitcoin sebagai aset yang layak diperdagangkan.

Selain itu, hadirnya tempat jual beli ini juga berperan sebagai media perantara untuk mencairkan Bitcoin ke mata uang fiat yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari di negara yang belum melegalkan crypto sebagai alat pembayaran sah.

2. Penawaran dan Permintaan

Tingkat adopsi dan popularitas Bitcoin ditandai dengan hadirnya exchange cryptocurrency akhirnya menyebabkan penawaran dan permintaan yang jumlahnya signifikan bagi Bitcoin.

Namun seperti yang diketahui, supply and demand Bitcoin hampir mirip dengan emas, di mana jumlah penawaran tetap tapi permintaan terus meningkat.

Seperti yang diketahui jumlah Bitcoin sangat terbatas hanya 21 juta, dengan jumlah tersebut tentu tidak bisa memenuhi keingin seluruh masyarakat dunia untuk memiliki Bitcoin.

Oleh karena itu, ketika permintaan sangat banyak sedangkan jumlahnya yang sangat terbatas membuat Bitcoin jadi barang langka dan harganya akan sangat mahal di masa depan.

Baca Juga: Dapat Donasi dari Kripto Bitcoin Cs, Ukraina Beli Perlengkapan Militer

3. Kondisi Negara

Kondisi negara terutama politik juga bisa memengaruhi makin mahalnnya bitcoin. Situasi itu seperti pemilu AS, pemungutan suara “Brexit” Inggris, dan peraturan yang dimiliki negara hingga dimulainya pengembangan mata uang digital Cina dan beberapa negara lain.

Kondisi-kondisi itu membuat banyak orang yang mencari alternatif untuk menyimpan kekayaan mereka, karena Bitcoin terdesentralisasi dan tidak memiliki otoritas pusat.

Bitcoin tidak rentan terhadap perubahan besar jika suatu negara melakukan keputusan atau sesuatu yang dapat membuat uang fiat menjadi tidak berharga lagi dan membuat kondisi ekonomi negara menjadi tidak stabil.

Banyak orang menggunakan cryptocurrency untuk menjaga uang mereka aman dari devaluasi, atau bahkan menggunakannya sebagaimana mereka akan menggunakan uang kertas.

Baca Juga : Investor Pemula Perlu Tahu, Ini Beda Kripto dan Bitcoin

Itulah sejumlah alasan yang membuat harga Bitcoin bisa begitu tinggi meski baru diperkenalkan di tahun 2009 oleh anonim Satoshi Nakamoto. Para ahli pun memprediksi harga Bitcoin akan meningkat hingga di atas $100.000 di tahun-tahun berikutnya.

Meski demikian, investasi ini juga memiliki risiko tinggi. Karena berbasis teknologi,  berbasis teknologi, investasi Cryptocurrency termasuk bitcoin ini rentan terhadap serangan siber. Peretasan adalah risiko serius, karena tidak ada cara untuk mendapatkan kembali bitcoin Anda yang hilang atau dicuri.

Bitcoin telah disebut sebagai skema Ponzi, dengan orang-orang di atas mendapatkan keuntungan dari ketidaktahuan orang lain. Karena semakin banyak orang membeli bitcoin, itu menciptakan ekonomi gelembung.

Ketika gelembung pecah, bitcoin pada dasarnya akan menjadi tidak berguna; akan ada banyak orang yang memegang cryptocurrency, berniat menjual tetapi tidak dapat membongkar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya