Jakarta– Sedikitnya 22 calon mahasiswa diduga terlibat perjokian saat mengikuti Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) di Semarang. Para mahasiswa itu pun terancam didiskualifikasi.
Kepala UPT Humas Universitas Negeri Semarang, Sucipto Hadi Purnomo mengatakan, selama dua hari pelaksanaan ujian SMPTN, pihaknya mendapati 4 peserta yang diduga kuat menggunakan jasa joki. Untuk menjalankan aksinya, mereka menggunakan ponsel dan headset.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Dari pengembangan kami, ada 22 calon mahasiswa yang seperti itu,” kata Sucipto ketika dihubungi melalui ponselnya, Jumat (18/6).
Sucipto menyebutkan, ke-4 calon mahasiswa yang tertangkap tangan menggunakan alat komunikasi di ruang ujian adalah IS, alumnus SMU 3 Sintang, Kalimantan, DN (Indramayu), FD (Kediri), MG (Jabar).
“Mereka membayar Rp 1 juta untuk beli alat. Jika lolos, mereka ditarik ratusan juta rupiah,” ungkapnya.
Sucipto menandaskan, calon mahasiswa yang diduga menggunakan jasa joki, dicatat dan selanjutnya dilaporkan ke Panitia SMPTN pusat. Panitia pusat yang akan mengambil tindakan.
“Kami memberi catatan terhadap hasil ujian peserta yang diduga menggunakan jasa joki. Arahnya ke diskualifikasi. Panitia pusat yang berhak untuk itu,” demikian Sucipto Hadi Purnomo.
dtc/isw