SOLOPOS.COM - Penjala ikan di Sungai Serayu terjebak di tengah aliran deras (Instagram/@infobanyumasan)

Solopos.com, BANYUMAS — Cuaca akhir-akhir ini bisa dikatakan kurang menentu, memasuki bulan Juni ini sejumlah daerah di Indonesia masih diguyur hujan deras padahal menurut BMKG, memasuki bulan April hingga Oktober biasanya Indonesia sudah memasuki musim kemarau.

Karena curah hujan yang masih tinggi di sejumalah daerah ini, masyarakat yang melakukan kegiatan aktivitas di sungai atau daerah perairan lainnya harus waspada dengan resiko yang membahayakan. seperti video yang diunggah di laman Instagram @infobanyumasan pada Minggu, (20/6/2021) lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam video itu terlihat ada seorang penjala ikan di sungai Serayu, Desa Bandingan, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara yang terjebak di tengah arus aliran deras sungai setelah guyuran hujan deras. Berdasarkan informasi yang tertera di kolom  keterangan, penjala ikan itu terjebak di tengah sungai dan tidak bisa menepi.

Baca Juga : Perlu Trik Agar Produk Lokal Banyumas Go International

Namun untungnya, penjala  ikan itu berhasil diselamatkan oleh tim arung jeram setempat. Kejadian ini berlangsung pada Minggu, 20 Juni 2021 pada pukul 16.00 WIB. Sejumlah netizen bereaksi pada unggahan video tersebut, di antaranya  netizen dengan nama akun Instagram @sate_enak_purwokerto  menulis  “Alhamdulillah bisa diselamatkan” 

Kemudian ada akun dengan nama @afidodolan mengungkapkan perasaan takutnya pada kejadian yang ada di video. Dirinya menulis “Aku keri bgt atine min.. ? alhamdulillah selamat ya”  (Aku takut banget lihatnya min, Alhamdulilah selamat  ya)

Lalu ada netizen yang juga mengungkapkan pengalaman yang sama. Akun dengan nama @nvartwork ini menulis “Alhamdulillah masih terselamatkan, pernah ngrasain hampir mati kaya di posisi beliau”

Baca Juga : Daya Tarik Wisata Baru Ada di Angkutan Serayu Banyumas  

Sementara itu menurut beberapa pakar sungai, seperti Irawan yang merupakan Ketua Forum Komunitas Sungai Sleman, DI Yogyakarta mengatakan saat melakukan kegiatan di sungai, perlu mengetahui karakter sungai tersebut.

Material Lahar Dingin dari Gunung Sinabung
Material Lahar Dingin dari Gunung Sinabung (Instagram/@ridhasebayang)

Di daerah Yogyakarta, beberapa sungai berhulu dari lereng Gunung Merapi sehingga saat musim penghujan tiba, besar kemungkinan akan membawa material lahar dingin yang bisa sewaktu-waktu melintas.

Selain itu juga perlu diketahui karakter hujan yang turun sebelumnya, misal jika sebelumnya terjadi hujan pada malam hari, sebaiknya kegiatan di sungai pada pagi harinya dibatalkan karena aliran sungai  sudah pasti masih deras.

Baca Juga:Islam Aboge, Akulturasi Dakwah dengan Muatan Budaya Lokal

Sementara itu melansir BMKG.go.id, perkiraan musim kemarau pada tahun 2021 pada 342 Zona Musim (ZOM)  di Indonesia menunjukan bahwa sebagian wilayah diperkirakan mengalami musim kemarau pada kisaran Mei dan Juni 2021 sebanyak 198 ZOM atau 57,9 % dari 342 ZOM.

Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1981- 2010), awal musim kemarau 2021 di sebagian besar daerah yaitu 197 ZOM (57,6%) diperkirakan mundur dari rata-ratanya, sedangkan wilayah lainnya diperkirakan sama terhadap rata-ratanya 97 ZOM (28,4%) dan maju terhadap rata-ratanya sebanyak 48 ZOM (14,0%).

Sifat Hujan selama musim kemarau 2021 di sebagian besar daerah yakni sebanyak 182 ZOM (53,2%) diperkirakan normal, sedangkan wilayah lainnya atas normal sebanyak 119 ZOM (34,8%) dan diperkirakan bawah normal sebanyak 41 ZOM (12,0%). Sedangkan puncak musim kemarau 2021 di sebagian besar wilayah Zona Musim (ZOM) diperkirakan terjadi pada  Agustus 2021 sebanyak 230 ZOM (67,3%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya