SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Siswa Membaca Soal Ujian JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha

Foto Ilustrasi Siswa Membaca Soal Ujian
JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha

GUNUNGKIDUL – Peserta ujian akhir nasional (UAN) tingkat SMP di Gunungkidul mengeluhkan lembar jawaban yang terlalu tipis sehingga merepotkan karena rawan rusak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Andika, salah satu peserta ujian di SMP 3 Playen mengaku membutuhkan waktu lama untuk menandai terlebih dahulu jawaban sebelum akhirnya dilingkari dan ditebalkan dengan pensil.

“Kalau menghapus itu yang waswas karena bisa terkelupas,” katanya seusai ujian Bahasa Indonesia, Senin (22/4).

Kepala SMP 3 Endang Wahyuni mengakui lembar jawaban tahun ini terlalu tipis, sehingga banyak dikeluhkan peserta UAN. Bahkan saking tipisnya, ada salah satu lembar jawaban peserta yang robek dan bolong sehingga harus diganti.

“Untung ada lembar jawaban cadangan,” katanya.

Setelah kejadian itu, dia dan beberapa pengawas mengimbau kepada para peserta untuk lebih hati-hati.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Sudodo saat dikonfirmasi mengakui lembar UAN tahun ini memang tipis.

Bahkan keluhan peserta sudah dirasakan sejak UAN SMA/SMK. Hanya, Disdikpora tidak bisa berbuat banyak karena soal dan lembar jawaban dikirim dari Pusat.
“Semoga lembar jawaban tahun berikutnya lebih tebal sehingga peserta ujian lebih nyaman mengerjakan,” harapnya.

Adapun sebanyak 25 peserta Ujian Nasional Program Kesetaraan (UNPK) di Ngawen, Gunungkidul terpaksa dititipkan di Cawas, Klaten, karena terkendala geografis.

Bendahara Ujian Akhir Nasional (UAN) 2013, Bekti Murheni mengatakan pelaksanaan ujian nasional kejar paket B di Gunungkidul terbilang spesial. Sebab jumlah peserta kejar paket B banyak, sedang lokasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tersebar dan jarak pusat pembelajaran satu dengan yang lain termasuk jauh.

“Jarak PKBM dengan lokasi ujian sekitar di Ngawen sekitar 10 km, sedangkan lokasi UNPK di SD Burikan, Cawas, Klaten hanya berjarak beberapa meter,” jelasnya saat ditemui di ruang kerja.

Di Kulonprogo informasi menyesatkan sempat beredar lewat SMS. Pesan singkat itu mencatut informasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa hasil UAN 2013 ini tidak menjadi penentu kelulusan siswa.

Sehari jelang UN SMP, Minggu (21/4), Kepala Dinas Pendidikan Kulonprogo, Sri Mulatsih menerima terusan SMS yang dikirimkan oleh salah satu orangtua siswa. Orangtua siswa itu juga menanyakan keabsahan informasi yang dia terima dari nomor misterius itu.

Mendapati ada yang tidak beres, Sri kontan saja meluruskan kalau informasi itu hanya sebuah upaya seseorang untuk mengacaukan jalannya UAN.

“Jadi saya minta agar siswa yang tengah melaksanakan UAN, maupun guru di sekolah tidak perlu mempercayai SMS itu. Karena SMS itu tidak benar. Ketentuan syarat kelulusan masih sama seperti yanag ditetapkan sebelumnya,” tandasnya.

Klaim Serentak

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, mengklaim UAN dilaksanakan secara serentak mulai Senin-Kamis (22-25/4) di seluruh Indonesia.

M Nuh menegaskan Kemendikbud telah melakukan pemeriksaan terhadap distribusi naskah soal ujian di seluruh wilayah. “Hari ini [kemarin] termasuk hari kebahagiaan untuk Kemendikbud karena 22 April ini ujian nasional SMP betul-betul dapat dilaksanakan secara bersama-sama dan serentak, setelah mengalami musibah sebelumnya dengan pelaksanaan UAN SMA yang harus diundur di 11 provinsi,” kata M Nuh.

Dia mengapresiasi pihak kepolisian, TNI dan dinas-dinas pendidikan di tiap provinsi yang dianggap telah mendukung proses pelaksanaan ujian nasional agar semuanya bisa berjalan dengan baik.

“Sebagai gambaran, pesawat TNI yang mengangkut barang-barang pada lebih dari 40 penerbangan, dan itu ada lebih dari 360 ton naskah soal-soal UAN yang harus diangkut. Itu menunjukkan keseriusan TNI dalam membantu kami,” katanya.

Namun, Mendikbud mengaku memang masih ada dua daerah yang belum menerima pendistribusian naskah soal-soal UN. “Memang masih ada dua daerah yang soalnya belum terdistribusi, tatapi sekarang sudah dalam perjalanan. Tinggal tunggu pelaksanaan di lapangan dan saya yakin ini dapat segera ditangani dalam waktu singkat,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya