SOLOPOS.COM - Kapolsek Sambungmacan, Iptu Widarto (dua dari kiri) melakukan olah kejadian perkara di lokasi pencurian padi di Dukuh Jongke, Desa Bedoro, Sambungmacan, Sragen, Jumat (6/10/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Aksi pencurian gabah terjadi di Sambungmacan, Sragen, Jumat (6/10/2023). Aksi pencurian terjadi saat harga gabah kering panen (GKP) tembus Rp7.300 per kilogram.

Tanaman padi milik Iswadi, 45, warga Bero RT 012, Desa Bedoro, Sambungmacan, Sragen, yang terletak Dukuh Jongke, Bedoro, Sragen, dibabati orang tak dikenal. Kejadian itu diketahui keponakan Margono, 72, warga Jongke, Bedoro, yang menjadi buruh tani di lahan tersebut saat hendak membeli sarapan pada Jumat, pukul 05.30 WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Saya diberitahu keponakan kalau tanaman padi di pinggir jalan dibabati orang. Kemudian kami memberitahukan pemiliknya, yakni Pak Iswadi. Lalu pak bayan juga datang,” ujar Margono saat ditemui wartawan, Jumat pagi.

Kejadian itu langsung dilaporkan ke Kepala Desa (Kades) Bedoro Sambungmacan, Sragen, Pri Hartono. Dari pihak pemerintah desa langsung berkoordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta Camat Sambungmacan dan Polsek Sambungmacan, Sragen.

Kades dan camat langsung ke lokasi kejadian dan ternyata sudah banyak petani di lokasi itu. Kemudian tim Polsek Sambungmacan dipimpin Kapolsek Sambungmacan, Iptu Wudarto datang untuk olah kejadian perkara.

Kades Bedoro, Pri Hartono, mengatakan pencurian gabah ini merupakan kasus pertama pada musim panen ini. Pada musim panen sebelumnya ada pencurian dengan modus serupa di sejumlah lokasi.

Dia mengatakan modus kejadiannya mirip. Dia menyebut gabah yang dicuri sekitar 1 kuintal lebih dan diketahui Jumat pagi.

“Jadi, ada warga yang lewat jalan pinggir sawah dan mengetahui ada tanaman padi berserakan. Cara memanennya secara tradisional, yakni dengan membabati tanaman padi kemudian gabahnya diambil. Kerugian sekitar Rp1 juta, mengingat harga gabah sekarang Rp7.300/kg,” ujarnya.

Dia menjelaskan harga gabah Rp7.300/kg itu merupakan harga tertinggi sepanjang sejarah. Padi yang dicuri itu sudah berumur 95 hari dan akan dipanen dua hari lagi.

Dia mengimbau lewat lewat grup-grup WhastApp (WA) RT dan tokoh masyarakat agar masyarakat berhati-hati. Dia berharap kejadian itu tidak terulang lagi.

Ketua Gapoktan Makmur Bedoro, Sambungmacan, Sragen, Thohar, menilai pelaku pencurian sepertinya tidak punya gabah sehingga mencuri gabah. Dia mengimbau kepada petani agar memantau tanaman padi saat malam hari.

Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam, melalui Kapolsek Sambungmacan, Iptu Widarto, mengatakan kejadian pencurian diperkirakan terjadi pada dini hari dan diketahui warga saat habis Subuh. Dia melakukan olah kejadian perkara untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Kerugian Rp1 juta. Modusnya pencuri mencari situasi sepi kemudian membabati tanaman padi dan gabahnya diambil. Antisipasinya, kami giatkan patroli ke daerah-daerah, terutama daerah persawahan. Petani diimbau supaya mengawasi tanaman padinya,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya