SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Jakarta (Solopos.com)–Setiap ibu yang baru melahirkan pasti merasa cemas karena takut tidak bisa merawat bayinya dengan baik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tapi sebaiknya jangan berlebihan, karena terlalu cemas dan khawatir bisa memicu terjadinya gangguan obsesif.

Kekhawatiran yang berlebihan bisa berkembang menjadi obsesi yang salah. Para ahli menyebut kondisi ini dengan postpartum obsessive compulsive disorder (postpartum OCD).

Hal ini bisa mendorong perempuan mengambil langkah ekstrem untuk mencegah ketakutannya menjadi nyata.

Salah satu contohnya adalah tidak berhenti mencuci baju bayi karena ingin mencegah kuman agar si bayi tidak sakit, atau menolak menggendong bayinya karena takut membuatnya terjatuh.

“Sangat normal bagi orangtua untuk mencoba melindungi dan menjaga anak-anaknya agar tetap aman. Tapi apa yang terjadi pada ibu dengan OCD adalah kewaspadaan dan kekhawatiran yang terlalu tinggi,” ujar Kiara Timpano dari University of Miami di Florida, seperti dikutip dari HealthDay, Jumat (9/9/2011).

Timpano menuturkan kondisi ini juga membuat ibu tertekan oleh pikirannya sendiri dan mencoba mengendalikannya melalui perilaku ritualistik atau berulang. Gejala yang timbul bisa mengganggu kehidupannya dan berbahaya bagi ibu dan anaknya.

Hingga saat ini tidak diketahui apa pemicunya, tapi perempuan yang pernah mengalami gangguan kecemasan atau OCD sebelum melahirkan lebih rentan mengalami postpartum OCD.

Hal ini karena memiliki bayi adalah transisi kehidupan yang sangat besar dan disertai dengan perubahan fisiologis dan hormon yang bisa berkontribusi.

Meski begitu beberapa orang ada yang keliru antara postpartum OCD dengan psikosis postpartum (bentuk parah dari depresi yang mana ibu mengalami delusi).

Perbedaan yang paling jelas terlihat adalah pada ibu dengan psikosis postpartum ada risiko ia menyakiti bayinya sedangkan ibu dengan postpartum OCD berisiko kecil menyakiti bayinya.

OCD umumnya sulit diobati, tapi terapi perilaku kognitif bisa membantu mengajarkan cara-cara mengatasi dan mengubah pikiran yang mengkhawatirkan.

Sedangkan bagi ibu yang mengalami depresi dan postpartum OCD maka penggunaan antidepresan bisa mengurangi gejala.

(Detikcom/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya