SOLOPOS.COM - Tugu milik perguruan pencak silat PSHT di Gumantar, Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, yang dirusak orang tak bertanggung jawab pada Selasa (7/6/2022) sudah diperbaiki. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Tugu milik perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Gumantar, Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah bukan kali pertama dirusak orang tak bertanggung jawab.

Kali terakhir, perusakan tugu PSHT di Gumantar Sragen itu terjadi pada Selasa (7/6/2022) sekitar pukul 02.00 WIB. Ketua Ranting PSHT Cabang Sragen Pusat Madium, Suparjanto, mengatakan perusakan para anggota PSHT sudah berpatroli hingga pukul 01.00 WIB atau sebelum kejadian. Saat itu, katanya, belum ada peristiwa perusakan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Perusakan tugu ini dilakukan di atas pukul 01.00 WIB. Kemungkinan sekitar pukul 02.00 WIB. Sebelum merusak tugu, pelaku mengambil kamera CCTV [close curcuit television] yang ada di warung sebelah timur tugu,” ujar Marjan, sapaan akrab Suparjanto, saat ditemui wartawan di sela-sela perbaikan tugu.

Kondisi patung pada tugu rusak di bagian kepala dan tangan. Tak hanya itu, patung disiram menggunakan cat warna merah. Hingga kini belum diketahui pelaku perusakan tugu PSHT itu. Namun, upaya pelaku memprovokasi anggota PSHT lewat perusakan itu tidak berhasil. “Kami tidak terprovokasi,” tegas Marjan.

Ekspedisi Mudik 2024

Yang terjadi justru sejumlah anggota dari tujuh perguruan silat di Kecamatan Karangmalang Sragen bersama-sama memperbaiki tugu tersebut pada Kamis (9/6/2022). Bahkan, jajaran Muspika Karangmalang ikut terlibat dalam aksi sosial itu.

Baca Juga : Tugu PSHT di Karangmalang Sragen Dirusak, 7 Perguruan Silat Bertindak

Ternyata, peristiwa perusakan tugu milik PSHT di Gumantar Sragen itu bukan kali pertama. Data yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, perusakan tugu yang sama pernah terjadi pada tahun 2020, tepatnya Selasa (7/7/2020) dini hari.

Terduga Pelaku Perusakan

Informasi yang dihimpun Solopos.com kala itu tugu PSHT Sub Rayon Bantar itu diduga dirusak oleh empat remaja yang mengendarai dua sepeda motor sekitar pukul 00.30 WIB.

“Saya sempat melihat ada empat remaja yang masih berusia belasan tahun mondar-mandir menggunakan dua sepeda motor sekitar pukul 00.30 WIB. Saat saya keluar rumah, mereka menggeber motor dengan kecepatan tinggi,” ujar Joko Piroso, warga Bantar yang juga anggota PSHT Sub Rayon Bantar, saat ditemui Solopos.com, Selasa siang kala itu.

Joko mengaku tidak mengetahui maksud dan tujuan empat remaja itu berkeliaran di jalan kampung. Joko baru mengetahui pada Selasa pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu, dia melihat tugu PSHT yang berdiri di ujung jalan masuk Dukuh Bantar, Karangmalang, Sragen, rusak.

Baca Juga : Tugu PSHT di Sragen Dirusak, Pelaku Ambil Kamera CCTV Sebelum Beraksi

Tugu yang bagian atas terdapat patung pesilat dalam posisi duduk bersila dengan kedua telapak tangan bertemu di bagian dada itu rusak. Melihat kerusakan diduga akibat pukulan benda tumpul.

Kerusakan terlihat di bagian replika bunga yang dipakai sebagai tempat patung pesilat tersebut bersila. “Saya sangat menyayangkan mengapa masih ada perusakan patung. Padahal, baru saja semua petinggi perguruan silat membuat kesepakatan untuk menjaga kamtibmas,” ucap Joko.

Kapolsek Karangmalang yang saat itu dijabat oleh AKP Mujiono mengaku sudah mendapatkan informasi terkait perusakan tugu PSHT di Dukuh Bantar, Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen.

Menurutnya sesuai hasil kesepakatan dengan Forkopimda Sragen, bila terjadi perusakan tugu maka kerusakan itu diperbaiki bersama oleh semua perwakilan perguruan silat. Semua perguruan silat juga diminta tidak akan menjadikan perusakan tugu itu sebagai media provokasi.

Enam Kali

“Kami sarankan kerusakan tugu itu segera diperbaiki. Sesuai kesepakatan di Gedung DPRD, solusinya diperbaiki,” ujar AKP Mujiono kala itu.

Baca Juga : Ratusan Pesilat Sragen Bagi 1.500 Takjil di Jalur Wisata, Ludes Lur…

Kala itu perwakilan pengurus 10 perguruan silat berdialog dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sragen di Gedung DPRD Sragen pada Senin (6/7/2020) sore. Pertemuan itu menghasilkan tujuh poin kesepakatan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Dikonfirmasi secara terpisah Pengurus PSHT Cabang Sragen Pusat Madiun, Joko Piroso, membenarkan bahwa tugu PSHT di Gumantar tersebut bukan kali pertama dirusak orang tidak bertanggung jawab.

“Seingat saya sudah enam kali. Sejak tahun 2019 sudah ada kejadian itu. Selang waktu, diperbaiki. Ada perusakan lagi. Ya trus karena waktu itu [tahun 2019] belum ada CCTV kan tetap diperbaiki lagi,” ungkapnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (10/6/2022).

Joko juga menuturkan tentang keberadaan kamera pengawas atau CCTV yang dipasang tidak jauh dari tugu PSHT tersebut. Sayangnya, pelaku yang merusak tugu tersebut menggondol kamera CCTV saat kejadian. “Yang terakhir sudah pasang CCTV cuma waktu perusakan dibawa lari,” tutur dia.

Ia menceritakan sebanyak tujuh perguruan silat mulai memperbaiki tugu tersebut pada Kamis (9/6/2022). “Yang kali terakhir ini fatal. Dirusak dan dilempar cat merah. Kalau yang cat, tingga dilakukan pengecatan ulang. Tugunya direbah.”

Baca Juga : Jos Gandos, 6 Perguruan Silat di Sukodono Sragen Kompak Gelar Bakti Sosial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya