SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono. (Solopos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Bupati Karanganyar, Juliyatmono, memiliki kesibukan baru di masa pandemi Covid-19.
Beberapa waktu lalu di hadapan kelompok tani ternak, dia mengaku sedang memelihara kelinci.

Saat itu, Bupati Karanganyar menceritakan betapa bahagia saat melihat kelinci yang dipelihara beranak. Dia mendorong masyarakat berdaya di rumah, salah satunya dengan beternak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kini, saat bertemu kelompok tani di Desa Kaliwuluh, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, Bupati mengaku sedang panen padi. Politikus Partai Golkar itu menceritakan bahwa dirinya menanam padi jenis Inpari IR Nutri Zinc.

Asale Kali Talang Klaten, Nama Diambil dari Deretan Batu Berbentuk Saluran Air

"Saya ini jelek-jelek begini nandur pari. Saya hari ini panen," ujar dia sembari terkekeh saat memberikan sambutan di hadapan petani, Rabu (23/12/2020).

Yuli, sapaan akrab Juliyatmono, mengaku menggarap tanah lungguh atau tanah bengkok perangkat desa. Sembari masih tertawa, Bupati mengaku ditawari tanah bengkok oleh perangkat desa. Tetapi, Bupati tidak menyebutkan siapa perangkat desa itu.

"Cah ora ceta tho. Wong lungguh perangkat kok disewakan ke Bupati. Saya itu nggarap bengkok perangkat desa. Tak openi dan sudah panen hari ini," ungkap dia.

Round Up Peristiwa Kebakaran Rumah Indekos Gembongan Kartasura

Perihal jenis padi Inpari IR Nutri Zinc, politikus Partai Golkar itu menyebut padi itu apabila dikonsumsi maka dapat mencegah stunting.

Pemuliaan Tanaman Padi

Solopos.com berburu informasi perihal jenis padi itu. Dari website Pemerintah Kota Magelang terdapat ulasan mengenai padi itu. Padi itu hasil terobosan pemuliaan tanaman padi untuk menyediakan pangan dengan kandungan gizi tertentu, yaitu Zinc.

Fungsi Zinc vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Salah satu efek negatif dari kekurangan Zinc adalah dapat menyebabkan stunting.

"Padi yang dipakai konsumsi untuk stunting. Untuk masyarakat supaya bisa mengatasi stunting. Tapi regane beras murah, 50 persen lebih murah. Wah, gela [kecewa] aku nandur," ungkap dia.

Fenomena Bladu, Musuh Paling Besar Ikan-Ikan Penghuni Bengawan Solo

Selain padi, Yuli, sapaan akrabnya, mengaku menanam porang. Dia sudah menanam porang sejak lama. Tetapi Yuli tidak menyebutkan lokasi tanaman tersebut. Dia hanya berharap apa yang dilakukan itu dapat menginspirasi masyarakat agar berdaya di masa pandemi Covid-19.

"Porang itu kan komoditi ekspor. Potensi duit tahun 2021 akeh banget. Panen porang, panen pari. Dadine malah petani," kelakar Yuli disambut gelak tawa petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya