SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan. (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI — Dua kecamatan di Kabupaten Wonogiri tercatat memiliki jumlah keluarga miskin paling sedikit menurut data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Dua kecamatan itu yakni Selogiri yang memiliki 2.993 kekuarga dengan jumlah individu sebanyak 12.482 jiwa kategori miskin dan Batuwarno yang memiliki 2.349 keluarga dengan jumlah individu sebanyak 8.347 jiwa kategori miskin.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebagai informasi, jumlah keluarga dan individu yang tercatat masuk kategori miskin desil I-IV di Wonogiri masing-masing sebanyak 132.894 keluarga dan 485.875 jiwa. Di Soloraya, Wonogiri menempati posisi kedua untuk jumlah keluarga dan warga miskin terbanyak setelah Klaten.

Menurut data P3KE, Kecamatan Batuwarno memiliki jumlah keluarga maupun individu miskin terbanyak di Wonogiri dengan 2.394 keluarga dan 8.348 jiwa. Namun, jika dilihat dari persentase dengan jumlah penduduk, tingkat kemiskinan di Batuwarno masih tergolong tinggi.

Mengutip data di Wonogiri Dalam Angka 2023 dari BPS, jumlah penduduk Kecamatan Batuwarno hanya 17.954 jiwa. Batuwarno merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit kedua setelah Paranggupito.

Dengan jumlah individu miskin yang mencapai 8.348 jiwa menurut P3KE, artinya persentase jumlah warga miskin di Batuwarno mencapai 46%. Sedangkan Kecamatan Selogiri, Wonogiri, yang memiliki 2.993 keluarga dengan 12.482 jiwa kategori miskin, jumlah total penduduknya menurut data BPS sebanyak 47.903 jiwa.

Artinya persentase jumlah warga miskin di Selogiri dilihat dari jumlah penduduknya hanya 26%. Jumlah warga yang berada di atas garis kemiskinan di Selogiri lebih banyak dibandingkan Batuwarno.

P3KE merupakan data spesial yang dirancang Kemenko PMK untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang PMK (Menko PMK) Muhadjir Effendy, seperti diberitakan Antara pada Agustus 2022 lalu mengatakan P3KE dapat meningkatkan ketepatan sasaran jangkauan intervensi pemerintah dalam menangani kemiskinan di Indonesia.

Data P3KE bersumber dari pendataan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang telah diperingkat kesejahteraannya dan terbuka untuk diharmonisasikan dengan data program kementerian atau lembaga lain termasuk dengan pemerintah daerah. Keberadaan data P3KE untuk melengkapi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Sementara itu berdasarkan data Wonogiri Dalam Angka 2023 dari BPS, jumlah penduduk miskin di Wonogiri pada 2022 tercatat sebanyak 105.190 jiwa dengan persentase 10,99%. Dibandingkan tahun sebelumnya atau 2021, jumlah maupun persentase itu naik.

Pada 2021, jumlah penduduk miskin Wonogiri tercatat ada 110.460 jiwa dengan persentase 11,55%. Garis kemiskinan Wonogiri juga naik dari Rp356.728/kapita/bulan menjadi Rp376.763/kapita/bulan.

Garis kemiskinan adalah kemampuan warga memenuhi kebutuhan minimum makanan dan nonmakanan (perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lain).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya