SOLOPOS.COM - SDN 1 Wonogiri di kawasan kota Wonogiri tutup sejak lama. Sekolah tersebut melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Sekolah menyambut baik jika Pemkab membuat kebijakan pembelajaran tatap muka atau PTM. Foto diambil belum lama ini. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Kantor Kementerian Agama Wonogiri menyesuaikan kebijakan Pemerintah Kabupaten Wonogiri terkait pembelajaran tatap muka. Sebelum merealisasikan, madrasah harus sudah memenuhi syarat yang ditetapkan terlebih dahulu.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama atau Kemenag Wonogiri, Fauzi Rohman Jauhari, menyampaikan pihaknya akan menyesuaikan kebijakan Pemkab Wonogiri. Hingga hari itu dia masing menunggu kebijakan resmi Pemkab.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Keluarga Suranto Korban Pembunuhan di Baki Sukoharjo Dikenal Ramah ke Tetangga

Apabila Pemkab Wonogiri memutuskan pembelajaran tatap muka boleh digelar, Kantor Kemenag akan melakukan hal sama. Namun, kebijakan tersebut tak langsung akan diambil. Pasalnya, sesuai ketentuan satuan kerjanya seluruh madrasah harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan terlebih dahulu.

“Misalnya, sekolah harus sudah memiliki fasilitas untuk cuci tangan, sudah meminta izin orang tua/wali, dan sebagainya,” kata Fauzi saat dihubungi kepada Solopos.com, Minggu (23/8/2020).

Izin Dari Orang Tua

Dia menegaskan apabila kebijakan pembelajaran tatap muka diambil Kemenag, madrasah boleh menjalankan apabila orang tua/wali siswa mengizinkan anaknya. Apabila ada orang tua/wali siswa yang tak mengizinkan pihak madrasah harus menerapkan pembelajaran jarak jauh terhadap anak bersangkutan.

“Karena pada dasarnya pembalajaran tatap muka tak boleh dilaksanakan atas dasar paksaan,” imbuh Fauzi.

Pelaku Pembunuhan Sadis di Duwet Baki Sukoharjo Tusuk Korban Puluhan Kali Pakai Pisau Dapur

Terkait skenario atau pengaturan pembelajaran untuk menjamin protokol kesehatan berjalan, Kantor Kemenag menyerahkannya kepada masing-masing madrasah. Hal itu karena pihak madrasah yang paling mengetahui kondisi madrasahnya. Fauzi meyakini madrasah sudah menyiapkan skenario agar pembelajaran tatap muka bisa berjalan lancar dan tak menjadi klaster penularan Covid-19 baru.

10 Berita Terpopuler: Kisah Tragis di Balik Pembunuhan di Baki Sukoharjo, Korban Dikubur 1 Liang

Kantor Kemenag membawahi raudhatul athfal atau RA, madrasah ibtidaiyah atau MI, madrasah tsanawiyah atau MTs, dan madrasah aliyah atau MA. Di Wonogiri tercatat ada 61 RA, 59 MI, 23 MTs (lima MTs negeri dan 18 MTs swasta), dan tujuh MA (satu MA negeri dan enam MA swasta).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya