SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian baru Covid-19, Omicron. (Freepik.com)

Solopos.com, WASHINGTON — Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Senin (14/2/2022) memasukkan Indonesia, Korea Selatan, dan Azerbaijan ke daftar negara yang diminta untuk tidak dikunjungi oleh warganya karena risiko terkait Covid-19.

Seperti dilansir Antara, imbauan atas Indonesia, Korsel, dan Azerbaijan diberi label “Tingkat 4: Jangan Bepergian ke Sana.”

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada hari yang sama mengeluarkan imbauan bagi masyarakat untuk tidak bepergian ke enam negara dan wilayah, termasuk Korea Selatan, Belarus, dan Azerbaijan karena penularan Covid-19.

CDC juga menambahkan Komoro, Polinesia Prancis, serta Saint Pierre and Miquelon ke daftar negara dan wilayah yang risikonya berada di “Level Empat: Sangat Tinggi.”

Secara keseluruhan, CDC memasukkan 140 negara dan wilayah pada tingkat tertinggi peringatan, termasuk terhadap Kanada, seluruh Eropa, dan hampir seluruh Amerika Latin.

Baca Juga: Sah! Muhammadiyah Diakui sebagai Organisasi Resmi di Amerika Serikat

Tingkat Covid yang disebabkan varian Omicron menurun, namun masih tinggi di banyak negara. CDC menyebut 50 negara dan wilayah dengan “Level Tiga: Tinggi,”. Menurut level tersebut, perjalanan tidak penting perlu dihindari warga Amerika yang belum divaksin.

Hanya 11 tujuan, termasuk China, Selandia, Baru, Pakistan, Taiwan, dan Hong Kong yang masuk dalam kategori “Level 1: Rendah” atau “Level 2: Sedang”.

CDC menyediakan daftar berisi 40 tujuan sebagai daerah-daerah yang kondisinya tidak diketahui dan karena itu menyarankan warga AS untuk tidak berkunjung ke sana, kecuali kalau sudah divaksin anti Covid-19.

Beberapa pejabat industri perjalanan mengatakan mereka meyakini bahwa rekomendasi perjalanan yang dikeluarkan CDC adalah salah satu faktor yang menjadikan permintaan perjalanan udara tertekan.

Sebelumnya pada bulan ini, kalangan maskapai besar, bisnis, dan perusahaan layanan perjalanan mendesak Gedung Putih untuk mencabut kewajiban tes Covid-19 sebelum berangkat ke AS bagi para penumpang internasional yang telah divaksin.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Kedua Telat Lebih dari 6 Bulan, Bagaimana Solusinya?

Covid-19 Mereda

Di sisi lain, Jerman mulai melonggarkan pembatasan Covid-19 setelah gelombang infeksi varian Omicron makin mereda, kata Menteri Kesehatan Karl Lauterbach pada Selasa. “Puncak Omicron sudah berlalu,” kata dia kepada surat kabar Bild.

Menkes menambah bahwa dirinya mendukung “relaksasi moderat” pembatasan Covid.

Otoritas melaporkan 159.217 kasus harian Covid-19 pada Selasa, turun 6 persen dari periode yang sama pekan lalu. Tingkat infeksi selama tujuh hari juga turun dari 1.460 kasus menjadi 1.437 kasus per 100.000 orang.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: 3 Februari 1945 Pesawat B-17 AS Bombardir Jerman

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan para kepala negara bagian akan mengelar rapat pada Rabu untuk membahas pelonggaran aturan Covid, seperti pencabutan syarat memasuki toko non-esensial dengan menunjukkan bukti vaksinasi atau hasil negatif tes Covid.

Sejumlah wilayah di Jerman sudah mulai mengakhiri pembatasan Covid.

Di Bayern, otoritas mengumumkan akan menambah jumlah pengunjung pada acara kebudayaan dan olah raga. Orang-orang yang tidak divaksin akan diizinkan mengunjungi restoran asal hasil tes Covid mereka negatif.

Namun demikian, kewajiban memakai masker di dalam ruangan dan transportasi umum masih terus berlaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya