SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGPANDAN – Kumandang suara takbir masih terdengar pagi itu setelah salat subuh, Minggu (11/8/2019). Para panitia kurban di Dusun Gedangan, Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, menyiapkan hewan kurban untuk disembelih.

Wakidi, 59, akan mengantarkan satu-satunya sapi peliharaannya ke lokasi pemotongan hewan kurban dengan bantuan Suyato dan Catur Utomo. Mereka memasuki kandang yang masih gelap itu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sapi yang berumur dua setengah tahun tersebut merupakan sapi yang dibeli oleh warga setempat dengan cara patungan. Tali yang mengikat di kandang berlahan dilepas oleh Wakidi. Namun, sapi dengan harga Rp16 juta tersebut ketika ditarik tidak menuruti gembalanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Suyato dan Catur Utomo menarik sapi. Mereka berada di luar pintu kandang dan mereka memegang masing-masing satu tali. Wakidi menarik sapi dengan jarak dekat pada sapi. Sapi ditarik dengan sekuat tenaga tapi tak kunjung melangkah.

Mereka pun melepas tali yang mereka pegang untuk mencari cara menggiring sapi ke lokasi pemotongan hewan. Tapi sontak mereka kaget karena sapi yang tidak mau melangkah tiba-tiba berlari kencang ke arah selatan kandang lalu terjun ke sungai dengan dalaman kira-kira 3,5 meter.

Mereka panik lalu berusaha menaikkan sapi dari dasar Kali Waluh itu. Panitia lain dipanggil untuk membantu mengevakuasi sapi.

Sapi tampak agresif karena selama dipelihara tidak pernah keluar kandang. Panitia kewalahan karena sapi berjalan menyusuri sungai kira-kira 300 meter. Usaha warga untuk mengevakuasi sapi sia-sia disebabkan kondisi medan yang tidak memungkinkan. Kaki sapi juga tampak terluka.

Melihat kondisi tersebut, penitia kurban memutuskan untuk mengikat sapi pada dahan pohon di Kali Waluh dan menyembelih sapi setelah salat id. “Sekitar Pukul 09.00 WIB sapi kami sembelih di sungai. Proses penyembelihan sapi agak susah karena berada di sungai,” kata Wakidi saat ditemui di lokasi penyembelihan sapi kepada Solopos.com.

Panitia kurban Dusun Gedangan, Prapto, 50, mengatakan, sapi disembelih berada di wilayah Dusun Bendungan. Sapi disembelih lalu dipotong dengan ukuran besar. Potongan sapi tersebut kemudian diangkut dengan mobil pikap ke lokasi penyembelihan.

“Kejadian sapi terjun ke sungai baru kali pertama kami alami. Tahun ini ada dua sapi dan dua kambing untuk kurban. Daging kurban kami bagikan kepada 196 kepala keluarga,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya