Terjerat Kasus Pelecehan Seksual, Wakil Ketua DPRD Bantul Dilengserkan

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

BANTUL —Wakil Ketua II DPRD Bantul, Suhidi, resmi dilengserkan dari jabatannya oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat (PD). Politisi dari Fraksi Demokrat itu dilaporkan ke internal partainya atas dugaan kasus pelecehan seksual.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemberhentian Suhidi tercantum dalam surat bernomor 28/SK/DPP.PD/XI/2012 tertanggal 23 November 2012 yang ditandatangani Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum, dan Sekretaris Jendral DPP PD, Edhie Baskoro Yudhoyono.

Surat tentang pergantian pimpinan DPRD Bantul yang ditujukan kepada Ketua DPRD Kabupaten Bantul itu juga ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD Bantul No 12/K/DPC PD/BTL/XI/2012.
Dalam surat itu, dinyatakan bahwa Wakil Ketua II DPRD Bantul yang semula dijabat Suhidi digantikan oleh Nur Rakhmat Juli Purwanto. Saat ini, Nur yang juga ketua DPC PD Bantul itu masih menjabat sebagai Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Bantul.

“Surat permohonan pergantian pimpinan DPRD itu saya terima kemarin (Senin, 26/11/2012),” kata Ketua DPRD Kabupaten Bantul, Tustiani, Selasa (27/11/2012). Pergantian pimpinan dari DPC PD itu alasannya demi peningkatan kinerja kader di DPRD Bantul.

Tustiyani menerangkan, jadwal rapat paripurna pergantian kepemimpinan Suhidi akan dibahas dalam rapat Badan Musyawarah (Banmus). Adapun hasil rapat itu akan dikirim ke Gubernur DIY melalui Bupati agar mendapatkan SK baru pimpinan DPRD Bantul.

Karena Nur Rakhmat masih menjabat Ketua BK, Tustiyani menambahkan, maka akan ada kocok ulang alat kelengkapan (alkap) DPRD. Sebab, Nur Rakhmat tentu tidak bisa merangkap jabatan. “Kocok ulang bisa hanya di BK, namun bisa juga di alkap lain,” imbuh Tusti, sapaan akrabnya.