SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati berbincang dengan pedagang yang menjalani vaksinasi di pasar pagi Pasar Bunder Sragen, Jumat (5/11/2021) dini hari. (Solopos - Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 20 orang tenaga kesehatan (nakes) dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen menyisir para pedagang pasar pagi yang belum divaksin di kompleks Pasar Bunder Sragen, Jumat (5/11/2021) pukul 02.00 WIB. Selama tiga jam sweeping, tim nakes yang dikoordinasi Kepala DKK Sragen dr. Hargiyanto itu berhasil menemukan 60 orang pedagang dan langsung divaksin di tempat.

Penyisiran atau sweeping pedagang yang belum vaksin itu melibatkan tim gabungan dari organisasi perangkat daerah (OPD) lain. OPD yang bergabung dalam vaksinasi itu terdiri atas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Baca Juga: WHO dan Kemenkes Turun Langsung Awasi Vaksinasi di Sragen, Ada Apa?

Ekspedisi Mudik 2024

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Sekretaris Daerah (Sekda) Tatag Prabawanto pun terjun langsung memantau jalannya vaksinasi dinihari tersebut. Lapak yang biasa digunakan pedagang penjual VCD di pinggir Jalan Ahmad Yani, tepatnya di sebelah barat Pasar Bunder Sragen digunakan sebagai tempat input data ke aplikasi P-Care maupun Smile.

Di lokasi itu pula vaksinator menyuntikan vaksin kepada pedagang. Tahapan sebelum vaksin pun tetap dilakukan, mulai dari pendaftaran, skrining, sampai observasi pascavaksin. Jenis vaksin yang digunakan Pfizer. Meskipun pasar becek karena habis hujan, aktivitas pasar dini hari masih ramai.

“Sebenarnya targetnya 56 orang tetapi hingga pukul 05.00 WIB, kami bisa mendapatkan 60 orang pedagang untuk divaksin di tempat. Sekarang memang susah mencari sasaran vaksin. Para pedagang pasar pagi inilah yang susah untuk ikut vaksin reguler sehingga memang harus di-sweeping seperti ini,” ujar Hargiyanto saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi vaksinasi, Jumat dinihari.

Baca Juga: Digelar Malam Hari, Vaksinasi Kodim Sragen Tetap Diserbu Warga

Satu per satu pedagang berinisiatif datang untuk ikut vaksinasi. Ada yang membawa kartu tanda penduduk (KTP) dan ada yang tidak membawa KTP. Mereka tetap dilayani dengan laporan KTP menyusul.

Seorang pedagang jamur, kentang, dan yang lainnya asal Teguhan RT 008/RW 003, Sragen Wetan, Sragen, Riyantini, 35, sengaja datang ke lokasi vaksinasi karena belum pernah ikut vaksin. Ia datang langsung dilayani karena tidak antre seperti di lokasi vaksinasi terpusat kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Sragen.

Setelah diskrining, Riyantini hanya duduk kurang dari satu menit langsung mendapat panggilan vaksin. Ia bergantian dengan pedagang lainnya, Muhammad Abdullah yang juga ikut vaksin.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 di Sragen 83 Persen dari Target

“Saya senang ada kegiatan vaksinasi di pasar, terutama pasar pagi. Vaksinasi di pasar itu membantu pedagang. Sambil vaksin para bakul masih tetap berjualan. Kalau siang hari tidak memungkinkan ikut vaksin ke kelurahan atau puskesmas karena kesibukan pedagang. Vaksin di pasar ini bermanfaat bagi pedagang. Ini vaksin pertama saya. Tadi saat disuntik cukup sakit rasanya,” ujar Riyantini yang bergegas menuju lokasi dasarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya