SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar tengah memantau empat lokasi rawan bencana tanah longsor. Pasalnya, terjadi pergerakan tanah yang dirasakan masyarakat sekitar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Aji Pratama Heru K, mengatakan empat lokasi yang kini dipantau BPBD Karanganyar yakni Desa Guyon (Tawangmangu), Desa Plosorejo (Kerjo), Koripan (Matesih) dan Gerdu (Karangpandan).

“Setiap saat terutama terjadi hujan lebat selalu kita pantau pergerakan tanahnya,” ujarnya saat ditemui wartawan, Jumat (16/11/2012).

Masyarakat yang berdomisili di lokasi rawan tanah longsor merasakan beberapa tanda pergerakan tanah yang bakal mengarah pada bencana tanah ambles. Bahkan, pergerakan tanah di Desa Guyon (Tawangmangu) mencapai 11 meter. Kondisi ini patut diwaspadai warga sekitar.

Menurut Heru, saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi maka warga yang berdomisili di lokasi rawan tanah longsor harus meningkatkan kewaspadaannya. Apalagi saat terjadi pergerakan tanah dengan skala besar maka warga harus menuju lokasi yang aman.

“Kami telah koordinasi dengan pemerintah desa untuk mengantisipasi jika terjadi pergerakan tanah mendadak,” katanya.

Seorang warga Desa Koripan, Kecamatan Matesih, Supriyono, menyatakan pergerakan tanah di wilayahnya dirasakan warga sejak akhir Oktober lalu. Warga sering mendengar suara gemuruh yang berasal dari dalam tanah setelah terjadi hujan lebat. Biasanya, apabila terjadi hujan lebat selama berjam-jam, beberapa warga berjaga untuk memantau pergerakan tanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya