SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan es. (Istimewa/BPBD Madiun)

Solopos.com, SOLO — Hujan es terjadi di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah pada Jumat (23/9/2022). Hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan di tengah masyarakat tentang apa penyebab fenomena tersebut?

Video potret fenomena hujan es di Colomadu tersebut diunggah oleh beberapa akun di media sosial Instagram. Terlihat dari video yang dilihat Solopos.com pada Jumat (23/9/2022) sore, terdapat beberapa butiran es saat hujan menerjang Colomadu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, terdengar suara deras dari air hujan yang turun di wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota Solo, Jawa Tengah itu.

Peristiwa ini membuat masyarakat bertanya-tanya mengenai penyebab hujan es di Indonesia. Menurut peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim, Amien Widodo, hal ini terjadi karena adanya awan Cumulonimbus (Cb).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Ternyata Ini Awal Mula Hasnaeni Moein Dijuluki Wanita Emas

Awan ini sangat besar dan gelap seperti bentuk jamur. Awan Cb sering muncul dari awal hingga akhir musim penghujan tersebut dapat menyebabkan hujan es karena aliran udara ke bawah yang cukup tinggi.

“Dengan didukung suhu permukaan yang rendah, hujan yang akan turun bisa berbentuk butiran es,” terang dia dalam rilis tertulisnya di situs resmi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Baca Juga: Sinopsis Bisikan Jenazah Karya Aldi Taher, Ditonton Vidi Aldiano sampai 4 Kali

Selain hujan es, awan Cb juga menjadi penyebab angin puting beliuang yang sangat kencang. Menurutnya, hal ini yang memperburuk akibat dari hujan es yang kerap terjadi di Indonesia. “Hujan es bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Kondisinya semakin parah karena semakin banyak titik yang mengalami hal ini,” jelas dosen Teknik Geofisika ITS ini.

Bukan hanya awan Cb, perubahan iklim yang terjadi di dunia juga bisa menjadi penyebab hujan es di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Colomadu, Karanganyar.

Baca Juga: Jadwal Konser Dewa 19 di Edutorium UMS, Ada Harga Tiket dan Cara Belinya!

“Hal ini yang perlu mendapat perhatian serius oleh semua orang karena hujan es termasuk buntut perubahan iklim tersebut,” imbuh dia.

Mengingat perubahan iklim yang telah terjadi, Amien memaparkan bahwa hujan es sangat berpotensi menjadi bencana alam dari yang sebelumnya hanya fenomena alam biasa. Amien menambahkan, hujan es yang berukuran besar dan lebih padat dapat membawa kerusakan bagi masyarakat seperti pecahnya kaca atau genting rumah.

Baca Juga: Ternyata Ini Sosok yang Diabadikan Jadi Patung di Depan Loji Gandrung Solo

“Namun, angin puting beliung yang datang bersamaan dengan hujan es yang lebih harus diwaspadai karena bersifat lebih merusak,” urai dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya