SOLOPOS.COM - Banjir mengisolasi warga RT 004/RW 005, Dusun Nusupan, Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Foto diambil Jumat (17/2/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Banjir di Sukoharjo hingga Jumat (17/2/2023) masih mengisolasi warga khususnya di RT 004/RW 005, Dusun Nusupan, Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Warga membutuhkan logistik makanan siap saji, obat-obatan, selimut hingga peralatan bayi.

Sukarelawan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) Solo, Mulyono, mengatakan sejak Kamis (16/2/2023) pukul 23.00 WIB semua warga di RW 005 sudah terisolasi. Pasalnya, jalan melalui jembatan yang tembus ke Semanggi, Pasar Kliwon, Solo atau di belakang RSUD Bung Karno terputus. Sementara akses lain melewati Plalan juga tak bisa dilalui karena terendam banjir.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pada Kamis sore debit air Bengawan Solo terus bertambah. Pihaknya bersama kepala dusun, babinsa, dan babhinkamtibmas mengevakuasi warga ke masjid, rumah bayan, dan rumah carik setempat. Hingga kemarin malam, debit air terus naik bahkan alat ukur ketinggian air di Bengawan Solo sudah tidak terlihat.

“Banjir pada 2007 lebih parah, tetapi sepanjang tahun ini paling besar sebelumnya November 2022 sudah parah, tapi tadi malam ini lebih parah. Saat ini sudah surut sekitar 0,5 meter, warga masih di pengungsian. Satu RT terisolasi,” kata Mulyono alias Mbah Mul, Jumat.

Sementara itu, Kepala Dusun Nusupan, Arie Riyanto, justru mengatakan saat ini untuk logistik sudah cukup. Tetapi untuk obat-obatan penyakit gatal, masuk angin, vitamin untuk menambah stamina dan lainnya masih diperlukan. Apalagi keperluan untuk bayi dan balita seperti popok, susu, dan selimut.

“Akses bantuan ke kampung tidak bisa karena akses tidak ada. Maka kami siasati menggunakan perahu untuk mengambil bantuan. Harapannya untuk bantuan yang saat ini kami butuhkan yang siap saji dulu karena kondisinya kami belum bisa masak,” terang Arie.

Saat ini air dan listrik dimatikan karena banyak rumah yang terendam. Akibatnya, air bersih saat ini mulai menipis sementara bantuan truk air bersih belum bisa masuk.. Dia menyebut sekitar 400 keluarga terdampak banjir.

“Kemarin yang terdampak pertama kali adalah wilayah Dukuh Nusupan RT 004/RW 005, Kadokan, Grogol, Sukoharjo sekitar 70 keluarga yang sudah mengungsi di masjid. Akhirnya pada sore mulai meluap dan satu RW terendam semua,” kata Arie.

Sebagai informasi, Dukuh Nusupan memiliki  4 RT dan satu RW. Kondisi saat ini banjir masih masuk rumah dengan ketinggian berkisar 1 meter lebih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya