SOLOPOS.COM - Perajin tas dari limbah plastik, Mami, warga Desa Jetiskarangpung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen menunjukkan hasil kreasinya di Lapangan Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen dalam acara Sangiran Fair pada, Minggu (18/9/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN–Salah satu warga Desa Jetiskarangpung, Kecamatan Kalijambe, Sragen, mengolah limbah plastik menjadi tas sehingga menambah nilai jual.

Adalah Jamilatun Umami, yang mulai memproduksi hasil kreasinya dengan awal mula terinspirasi dari Youtube.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mami mengaku memang menyukai kerajinan tangan, awalnya untuk mengisi waktu luang ia melihat video di Youtube tentang pemanfaatan limbah plastik.

Ia mulai merintis usahanya tersebut dalam kurun empat bulan terakhir ini.

“Saya belajar dari Youtube kemudian mencoba bikin sendiri. Kemudian mengumpulkan sampah plastik dari limbah rumah tangga para tetangga. Tapi bukan plastik sisa sampah dapur, biasanya menggunakan limbah plastik sisa kantong belanja,” terang Mami saat ditemui Solopos.com di Lapangan Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe dalam acara Sangiran Fair, Minggu (18/9/2022).

Tidak hanya tas ia juga membuat wadah aksesori yang berasal dari limbah plastik juga. Untuk varian tas anyaman kresek buatanya hanya berdasarkan besar kecilnya.

Kemudian harga tas dijual dengan harga Rp40.000/buah hingga Rp100.000/buah. Untuk tas kecil dijual dengan harga Rp40.000/buah, kemudian untuk ukuran besar dihargai Rp80.000/buah. Kemudian untuk wadah aksesori dihargai Rp20.000/buah.

“Warna yang paling diminati adalah yang motif hitam putih, kadang juga membuat berdasarkan pesanan. Biasanya yang membeli dari ibu-ibu sekitar rumah. Hari pertama Sangiran Fair, Sabtu lalu Bupati Sragen juga ikut membeli. Saya baru kali pertama mengikuti pameran seperti Sangiran Fair ini,” ungkap Mami.

Mami mengaku dalam sepekan paling tidak ia menjual dua buah tas dengan dengan rata-rata memperoleh omzet Rp200.000/pekan. Untuk membuat dua buah tas tersebut, paling tidak ia membutuhkan Rp5.000 untuk membeli bahan baku.

Namun, ia tidak menyebutkan detail berapa kilogram plastik untuk membuat satu buah tas. Alat yang ia gunakan untuk membuat kerajinan limbah plastik sama dengan alat yang digunakan sama dengan alat rajut biasa.

Kemudian ia juga rutin memberi pelatihan mengenai produksi tas rajut kresek miliknya, saat ini ada dua orang yang rutin belajar. Ia juga mengisi ekstrakurikuler setiap Sabtu di SMPN 1 Kalijambe, dalam rangka kurikulum merdeka.

Saat ini Mami mengaku belum siap merambah pasar online melalui marketplace, karena takut tidak memenuhi pesanan dengan jumlah stok yang baru sedikit.

Ia mengaku anaknya sudah pernah menjualnya ke Surabaya. Untuk membuat satu tas biasanya paling tidak membutuhkan waktu dua hingga tiga hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya